Baca Juga: Pergeseran Tanah Rusak 45 Rumah di Cigintung Purwakarta, Jalan Utama Terputus, Warga Mengungsi
Dokumen keimigrasian menunjukkan, Soleh masuk ke wilayah Kamboja lewat jalur darat dari Thailand.
Dari situ, kecurigaan mulai muncul: apakah ini murni kerja legal, atau justru modus perdagangan orang (TPPO).
Selama di Kamboja, Soleh yang merupakan anak remaja itu diduga bekerja di perusahaan yang tidak jelas.
Ia mengirim foto kamar hotel, sempat membalas voice note ibunya, lalu tiba-tiba hilang kontak. Ibunyapun mulai panik.
“Biasanya dia selalu jawab. Tapi malam itu, enggak ada kabar sama sekali.” ujar Hanifah teman Soleh Darmawan.
Pekerjaannya pun tidak pasti. Ada yang bilang dia kerja sebagai admin. Tapi diduga kuat, Soleh jadi korban sindikat kerja ilegal. Keluarga meyakini, ini bukan pekerjaan yang dijanjikan.
Selama dua minggu, keluarga dan teman-temannya tak bisa menghubungi Soleh. “Saya pikir dia lagi sibuk bikin kue kayak waktu masih di Jakarta,” ujar ibunya lirih.
Namun ternyata, Soleh ditemukan meninggal dunia di luar negeri. Lokasi pastinya belum diumumkan ke publik.
Tapi indikasi kuat, ia jadi korban jaringan TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang).
Kasus Soleh menambah daftar panjang korban perdagangan manusia dengan kedok "lowongan kerja luar negeri." Biasanya, korban:
- Diiming-imingi gaji tinggi
- Dijanjikan kerja aman dan legal
- Diurus paspornya oleh orang lain
- Masuk ke negara lain secara diam-diam
Setelah sampai di negara tujuan, korban kerap disekap, dipaksa kerja, atau dijual ke perusahaan ilegal.
Pihak keluarga berharap agar kasus Soleh bisa jadi peringatan.