Raja Ampat: Antara Krisis Lingkungan dan Politik yang Mengoyak

photo author
- Selasa, 10 Juni 2025 | 13:15 WIB
Raja Ampat
Raja Ampat

PURWAKARTA ONLINE - Raja Ampat, surga bawah laut yang dikenal dengan keindahan karang, ikan, hutan, dan langitnya, kini tengah menghadapi ujian berat.

Laut yang dulu jernih dan penuh kehidupan kini berubah menjadi sorotan karena kabar mengkhawatirkan: ombak berubah merah.

Isu ini langsung mengundang perhatian nasional dan internasional, terutama organisasi lingkungan seperti Greenpeace.

Dari Keindahan Menjadi Krisis

Raja Ampat bukan sekadar gugusan pulau.

Ia adalah mahakarya alam yang menyimpan keanekaragaman hayati luar biasa.

Namun, perubahan warna ombak bukan hanya soal fenomena alam. Ini adalah tanda bahwa sesuatu salah telah terjadi di bawah permukaan.

Video viral, poster kampanye, dan aksi digital bertebaran, semua berteriak untuk “penyelamatan Raja Ampat.”

Tapi sayangnya, tidak banyak yang menelusuri akar masalah ini: bagaimana kerusakan dimulai dan siapa yang bertanggung jawab.

Baca Juga: Deru Penolakan Tambang Nikel di Raja Ampat: Prilly, Luna Maya hingga Denny Sumargo Angkat Suara

Izin Lingkungan, Pintu Masuk Kerusakan

Kerusakan lingkungan di Raja Ampat bukan datang tiba-tiba.

Semua bermula dari izin lingkungan yang diberikan jauh sebelum demonstrasi dan kerusakan nyata terjadi.

Perusahaan tambang yang beroperasi di sana bukanlah pihak yang membobol paksa, melainkan pihak yang diizinkan secara legal.

Masalahnya, pengawasan izin ini berjalan tanpa kontrol ketat.

Pemerintah, masyarakat, aktivis, bahkan pemuka adat pernah memalingkan wajahnya, atau mungkin diam tanpa tindakan tegas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Adi Mulyadi

Sumber: Dari berbagai sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X