PURWAKARTA ONLINE - Raja Ampat, surga laut dengan keindahan luar biasa, kini sedang menghadapi masalah serius yang jarang disorot.
Lautnya yang dulu jernih dan penuh warna kini mulai berubah, membawa kecemasan yang meluas.
Namun, bukan hanya alam yang terancam, tapi juga politik yang semakin menggerogoti perjuangan penyelamatannya.
Dari Keindahan Alam ke Isu Lingkungan yang Memprihatinkan
Raja Ampat bukan hanya gugusan pulau biasa. Karang, ikan, hutan, dan langitnya menjadi takhta kehidupan yang langka dan suci.
Sayangnya, perubahan warna ombak dan kerusakan ekosistem mulai terlihat.
Greenpeace dan berbagai organisasi lingkungan internasional pun angkat bicara, memancing perhatian global.
Namun, apakah kita benar-benar tahu bagaimana semuanya bisa sampai di titik ini?
Baca Juga: Film Gowok: Kamasutra Jawa Ungkap Rahasia Profesi Tabu Lelaki Jawa Zaman Dulu
Izin Lingkungan: Titik Awal Kerusakan yang Terabaikan
Kerusakan bukan terjadi secara tiba-tiba. Semuanya bermula dari izin lingkungan yang diberikan untuk aktivitas tambang.
Izin-izin ini keluar jauh sebelum gelombang protes dan viralnya video kerusakan.
Perusahaan tidak merusak secara paksa, melainkan mendapatkan lampu hijau secara legal.
Masalahnya, pengawasan izin dan dampak lingkungan selama bertahun-tahun berjalan tanpa pengawasan ketat.
Baik pemerintah, masyarakat, aktivis, maupun pemuka adat pernah diam atau mungkin memilih untuk mengabaikan.
Ketika Isu Lingkungan Berubah Jadi Arena Politik
Kini, isu kerusakan Raja Ampat tidak lagi murni soal lingkungan.
Artikel Terkait
Heboh Video Cikgu Fadhilah dan Abang Wiring, Netizen Serbu Link Terabox dan Bongkar Skandal
Tagar #RajaAmpat Menggema! Ada Apa?
Deru Penolakan Tambang Nikel di Raja Ampat: Prilly, Luna Maya hingga Denny Sumargo Angkat Suara