Raja Ampat: Dari Keindahan Alam ke Persimpangan Politik dan Krisis Lingkungan

photo author
- Selasa, 10 Juni 2025 | 12:40 WIB
Aktivitas tambang nikel di Kepulauan Raja Ampat memicu polemik (Tangkapan layar Instagram)
Aktivitas tambang nikel di Kepulauan Raja Ampat memicu polemik (Tangkapan layar Instagram)

PURWAKARTA ONLINE - Raja Ampat, surga bawah laut yang selama ini dikenal sebagai mahkota keanekaragaman hayati, kini menghadapi tantangan besar.

Laut yang dulu penuh warna dan kehidupan mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan.

Namun, yang lebih kompleks dari sekadar masalah lingkungan adalah bagaimana isu ini berubah menjadi arena politik yang penuh drama.

Keindahan Raja Ampat yang Mulai Terancam

Raja Ampat adalah rumah bagi ribuan spesies ikan, terumbu karang, dan hutan yang menyimpan keseimbangan alam luar biasa.

Keindahan ini membuatnya menjadi destinasi impian para penyelam dan pecinta alam.

Namun, kabar buruk datang ketika ombak laut berubah merah dan ekosistem mulai terganggu.

Baca Juga: Tagar #SaveRajaAmpat Menggema: Suara Rakyat dan Selebriti Jadi Satu

Izin Lingkungan yang Membuka Pintu Kerusakan

Kerusakan ini bukan terjadi tiba-tiba.

Izin lingkungan yang diberikan kepada perusahaan tambang telah membuka jalan bagi aktivitas yang mengancam kelestarian laut Raja Ampat.

Sayangnya, pengawasan terhadap izin ini kurang ketat, sehingga masalah lama terus berlanjut tanpa penanganan serius.

Politik di Balik Krisis Lingkungan Raja Ampat

Isu kerusakan ini kini tak lagi murni soal lingkungan.

Ia telah menjadi alat dalam perebutan kekuasaan politik.

Menteri ESDM asal Papua, yang seharusnya menjadi bagian solusi, justru menjadi sasaran kritik keras.

Tuduhan dan politisasi hanya mengalihkan perhatian dari upaya penyelamatan sebenarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Adi Mulyadi

Sumber: Dari berbagai sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X