Kontrak Hati dengan Si Tuan Sugar: Siapa yang Sebenarnya Mengendalikan Permainan?

photo author
- Senin, 19 Mei 2025 | 21:15 WIB
Kontrak Hati dengan Si Tuan Sugar: Siapa yang Sebenarnya Mengendalikan Permainan?
Kontrak Hati dengan Si Tuan Sugar: Siapa yang Sebenarnya Mengendalikan Permainan?


PURWAKARTA ONLINE - Di balik kontrak manis sugar relationship, siapa yang pegang kendali: si sugar baby atau si tuan sugar?

Di balik gaya hidup glamor yang sering ditampilkan para sugar baby di media sosial, terselip dinamika kekuasaan yang rumit.

Judul “Kontrak Hati dengan Si Tuan Sugar: Siapa yang Sebenarnya Mengendalikan Permainan?” membuka tabir tentang siapa yang sebenarnya memiliki kendali dalam hubungan transaksional ini.

Kontrak Tak Tertulis: Antara Cinta dan Uang

Sugar relationship seringkali berjalan tanpa kontrak resmi, namun tetap memiliki aturan tak tertulis.

Uang, perhatian, dan kemewahan mengalir dari sugar daddy kepada sugar baby sebagai “balasan” atas waktu, kasih sayang, dan keintiman. Tapi, siapa yang sesungguhnya mengatur arah hubungan?

Siapa yang Pegang Kendali?

1. Sugar Daddy: Dengan kekuatan finansial, sugar daddy kerap menjadi pihak dominan. Ia bisa mengatur frekuensi pertemuan, gaya hidup, bahkan hubungan pribadi sugar baby.

Baca Juga: Cinta dalam Bayaran: Sugar Daddy Mulai Meminta Balasan yang Tak Terduga


2. Sugar Baby: Di sisi lain, beberapa sugar baby justru lebih lihai memainkan peran. Mereka menetapkan batas, memilih sugar daddy, bahkan menolak permintaan yang tidak sesuai.


3. Faktor Ketergantungan: Kendali sering berubah seiring waktu. Ketika salah satu pihak terlalu bergantung—baik secara emosional maupun finansial—hubungan bisa berubah tidak sehat.

Kisah Nyata: Di Balik Layar Kemewahan

Salah satu kisah viral datang dari seorang mantan sugar baby yang menceritakan bahwa ia sempat merasa seperti “boneka hidup”. Ia mengaku awalnya merasa di atas angin, bisa memilih pria dan mengatur semuanya.

Namun, setelah jatuh hati, ia kehilangan kontrol. Tuan sugar mulai mengatur hidupnya hingga ia nyaris kehilangan karier dan koneksi sosial.

Dampak Psikologis dan Sosial

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Reza Ainudin

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X