Dibully Netizen Usai Debat dengan Dedi Mulyadi, Aura Cinta Dibela Wakil Ketua DPRD Jabar: “Tobatlah, Itu Dosa!”

“Jarang sekali ada anak 16-17 tahun bisa bicara seberani dan secerdas itu. Ini bibit pemimpin yang perlu dilindungi, bukan dihancurkan,” kata Ono.

Ia pun menambahkan bahwa masyarakat harus mulai membangun ruang dialog yang sehat dan terbuka, bukan merespons kritik dengan hujatan atau perundungan.

PDI Perjuangan Siap Kajian Hukum

Menanggapi kondisi yang semakin panas, PDI Perjuangan menyatakan tengah mengkaji kemungkinan adanya pelanggaran hukum oleh pihak-pihak yang dianggap mengeksploitasi Aura.

Ono mengutip aturan dalam Peraturan Daerah yang bisa menjerat pelaku eksploitasi dengan ancaman hukuman 3 bulan penjara dan denda hingga Rp50 juta.

“Eksploitasi kemiskinan dan kekerasan verbal ini tidak bisa dibiarkan. Ada konsekuensi hukum yang sedang kami telaah,” ujar Ono.

Netizen Mulai Terbelah

Pernyataan tegas Ono Surono menuai beragam respons. Sebagian netizen mulai menyuarakan dukungan terhadap Aura, menganggap keberaniannya sebagai bentuk kebebasan berekspresi dan sikap demokratis.

Baca Juga: Aura Cinta dan Dedi Mulyadi Viral: Sosok Berani, Cerdas, dan Penuh Misteri di Balik Debat Heboh

Di sisi lain, masih ada pihak yang mempertanyakan latar belakang Aura dan keabsahan pendapatnya.

“Saya akan bela hak dia berbicara, meskipun saya tidak setuju pendapatnya,” tulis seorang netizen, mengutip semangat kebebasan berpendapat ala Voltaire.

Fenomena Aura Cinta menjadi cermin penting bagaimana generasi muda harus diberi ruang untuk bersuara, bukan justru dibungkam dengan cacian.

Dukungan dari tokoh seperti Ono Surono menegaskan pentingnya etika dalam bermedia sosial, terutama saat menyikapi keberanian remaja menyampaikan aspirasi.***