Baca Juga: Siapa Mila, Sosok di Balik Warung Madura Baju Kuning yang Sukses Curi Hati Warganet?
Isi surat edaran tersebut tidak dijelaskan secara detail dalam informasi yang tersedia, namun respons negatif yang muncul mengindikasikan adanya potensi pembatasan atau hal lain yang dianggap merugikan perayaan Hari Buruh.
Gelombang protes dan desakan yang kuat akhirnya memaksa Pemerintah Kota Semarang untuk mencabut surat edaran kontroversial tersebut.
Pencabutan dilakukan pada Rabu malam (30/4/2025), hanya beberapa jam sebelum peringatan May Day.
Langkah ini dikonfirmasi melalui surat baru bernomor B/1708/400.14.1.1/IV/2025 yang menyatakan bahwa surat edaran sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi.
Baca Juga: Mengenang Abah Cipulus di Muskercab 3 PCNU Purwakarta
Peringatan Hari Buruh pada 1 Mei memiliki akar sejarah yang panjang dan mendalam.
Lahir dari perjuangan gerakan serikat buruh di berbagai negara untuk menuntut hak-hak dasar seperti jam kerja yang layak dan kondisi kerja yang aman, May Day kini menjadi momentum global untuk merayakan pencapaian ekonomi dan sosial para pekerja.
Di Indonesia, penetapan 1 Mei sebagai hari libur nasional melalui SKB 3 Menteri semakin mengukuhkan pengakuan negara terhadap peran penting buruh dalam pembangunan bangsa.
Hari ini bukan hanya sekadar libur sekolah atau libur kerja, tetapi juga saat yang tepat untuk merefleksikan kondisi pekerja, menyuarakan aspirasi, dan memperjuangkan keadilan sosial.
Baca Juga: Xiaomi TV A Pro Series 2026, Smart TV Canggih dengan Harga Terjangkau
Aksi damai para buruh di Jakarta hari ini menjadi bukti nyata bahwa semangat perjuangan dan persatuan tidak pernah padam.
Di tengah hiruk pikuk kota, suara mereka bergema, mengingatkan semua pihak bahwa roda ekonomi bangsa ini berputar berkat kerja keras dan dedikasi kaum buruh.***
Artikel Terkait
Beda Durasi Pabrik Gula Uncut vs Reguler, Ini Fakta Lengkap!
Viral! Link Video 5 Menit Bu Guru Salsa, Kini Beralih Jadi Gamers
Bupati Purwakarta Buka Muskercab PCNU 2025 di Ponpes Al Hikamussalafiyyah
Aura Cinta Viral Debat dengan Gubernur Jabar: Kisah Warga Sukajaya yang Rumahnya Digusur
Aura Cinta Kritik Dedi Mulyadi Bukan untuk Diri Sendiri, Tapi Demi Sang Adik Bisa Ikut Wisuda
Dedi Mulyadi Buka Suara soal Perdebatan dengan Aura Cinta: “Bukan Anak Remaja Lagi, Dia Sudah Dewasa”
Profil Aura Cinta: Sosok Remaja yang Berani Debat dengan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dan Bersuara untuk Generasi Muda
KPAI Kritik Keras Dedi Mulyadi soal Dialog dengan Aura Cinta: Remaja atau Dewasa? Ini Faktanya!
Heboh Aura Cinta di Iklan Pinjol, Netizen Duga Debat dengan Dedi Mulyadi Hanya Settingan
Gaya Bercanda Mila di Warung Madura Bikin Netizen Terhibur, Kontennya Viral di TikTok!