PURWAKARTA ONLINE - Presiden AS Donald Trump resmi menaikkan tarif impor untuk Indonesia sebesar 32%, lebih tinggi dari tarif dasar 10% yang diberlakukan ke banyak negara.
Kebijakan ini disebut sebagai bentuk "balas dendam" terhadap aturan perdagangan Indonesia yang dianggap merugikan AS.
Menurut Gedung Putih, tarif tinggi ini dipicu oleh dua faktor utama:
1. Tarif Etanol Indonesia 30%
AS menilai Indonesia memberlakukan tarif terlalu tinggi untuk produk etanol AS, sementara AS hanya mengenakan 2,5% untuk produk serupa.
Baca Juga: Viral! 24 Video Syur Bidan Rita Berhijab Gegerkan Media Sosial
2. Kebijakan TKDN & Larangan Ekspor
Trump mengkritik aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan kebijakan repatriasi dolar ekspor yang dinilai membatasi pasar AS.
- Ekspor Terancam Turun
Sektor seperti tekstil, elektronik, dan kelapa sawit berpotensi kehilangan pasar AS.
- Respon Pemerintah
Menteri Perdagangan Budi Santoso segera menggelar rapat darurat untuk mencari solusi.
- Kemungkinan Retaliasi
Artikel Terkait
Lebaran 2025 Sepi, Ekonomi Melemah? Arus Mudik Turun 24%, Pasar Rebo Macet Biasa
PHK Merebak, Daya Beli Turun! CELIOS Prediksi Ekonomi Lebaran 2025 Lebih Lesu
Macet Panjang di Pasar Rebo Purwakarta, Arus Mudik Lebaran 2025 Tetap Padat Meski Sepi
Transaksi QRIS Makin Nyaman dengan BRImo, Solusi Praktis Saat Lebaran dan Setiap Hari
BRI Peduli Jaga Ekosistem Laut Gili Matra, Transplantasi Karang dan Lamun untuk Wisata Berkelanjutan
Bennix Ungkap Krisis Pariwisata Indonesia! Okupansi Hotel Anjlok, Lebaran Terparah!
Investasi Pariwisata Indonesia Lesu, Bennix Sebut 3 Penyebab Utama!
Waspada! Modus Penipuan Digital Saat Lebaran, Tips BRI Hindari Kejahatan Siber
Bennix Prediksi PHK Massal di Sektor Pariwisata! Hotel dan Restoran Terancam Kolaps
BRI Kantongi 2 Penghargaan Internasional dari The Asset Triple A untuk Keuangan Berkelanjutan