Baca Juga: Kasus Pembunuhan Juwita: Gelar Perkara Tertutup, Kuasa Hukum Pertanyakan Transparansi
Mayor Laut Ronald Ganap, Komandan Denpom Lanal Balikpapan, mengonfirmasi keterlibatan oknum anggota TNI AL berinisial J (Jumran).
"Benar ada kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oknum kami," ujarnya dalam konferensi pers.
Hingga Selasa (1/4/2025), kasus ini masih menyisakan pertanyaan:
-
Motif Pembunuhan: Apa alasan Jumran membunuh Juwita?
-
Keterlibatan Pihak Lain: Apakah ada konspirasi lebih besar?
-
Transparansi Hukum: Mengapa proses hukum terkesan ditutup-tutupi?
Baca Juga: Tsunami Tonga Berpotensi, Gempa 7,1 SR Picu Evakuasi Warga Pesisir
Mengapa Kasus Ini Menghebohkan?
-
Korban Adalah Jurnalis: Juwita seorang pekerja media, menimbulkan spekulasi apakah kematiannya terkait pekerjaan.
-
Pelaku dari TNI: Keterlibatan oknum TNI AL memicu sorotan publik terhadap institusi militer.
-
Upaya Penutupan Kasus: Proses hukum yang tidak transparan menimbulkan kecurigaan adanya intervensi.
Keluarga Juwita mendesak:
-
Proses Hukum yang Jelas: Tidak ada rekayasa atau perlindungan terhadap pelaku.
-
Pemeriksaan Mendalam: Mengungkap motif sebenarnya di balik pembunuhan ini.***
Artikel Terkait
Goa Batu Cermin Labuan Bajo, Gua Purba dengan Kilauan Cahaya Menakjubkan
Mudik Seru via Cirata Purwakarta, Piknik di Pinggir Jalan yang Indah Bak Negeri Skandinavia
Cerita Mudik 2025: Istirahat di Cirata Purwakarta, Surga Kecil yang Terlupakan
Kota Pemalang Berduka, Pohon Beringin Raksasa Tumbang Saat Salat Idul Fitri, 3 Tewas dan Belasan Terluka
Duka Mengerikan di Pemalang, Pohon Beringin Tumbang Saat Shalat Id, 3 Tewas & 14 Luka-Luka! Ada Apa?
BRI Siapkan BRImo untuk Transaksi Lancar Saat Libur Lebaran 2025, Solusi Praktis Tanpa Ribet
Gempa Bumi 7,1 SR Guncang Tonga, Peringatan Tsunami Dikeluarkan
Tsunami Tonga Berpotensi, Gempa 7,1 SR Picu Evakuasi Warga Pesisir
MISTERI PEMBUNUHAN JUWITA: AKSI GELAP OKNUM TNI AL & KEANEHAN PROSES HUKUM YANG DISEMBUNYIKAN!
Kasus Pembunuhan Juwita: Gelar Perkara Tertutup, Kuasa Hukum Pertanyakan Transparansi