PURWAKARTA ONLINE - Musim kemarau 2025 diprediksi terjadi Juni hingga Agustus.
Sebagian wilayah mengalami kemarau lebih lama, sebagian lagi lebih singkat.
Untuk memastikan hasil panen tetap optimal, petani harus menyesuaikan strategi tanam.
1. Pilih Varietas Tanaman yang Tahan Kekeringan
Gunakan benih yang bisa bertahan di kondisi panas. Beberapa pilihan tanaman:
- Jagung
- Sorgum
- Singkong
- Kacang-kacangan
Tanaman ini lebih tahan terhadap curah hujan rendah.
Baca Juga: Prediksi Musim Kemarau 2025 di Indonesia
2. Gunakan Sistem Irigasi Hemat Air
Menghemat air sangat penting di musim kemarau. Sistem irigasi yang bisa digunakan:
- Irigasi tetes untuk mengurangi penguapan.
- Mulsa plastik untuk menjaga kelembapan tanah.
- Kolam tadah hujan sebagai cadangan air.
3. Atur Pola Tanam dengan Tepat
- Tumpangsari: Menanam beberapa jenis tanaman dalam satu lahan.
- Rotasi Tanaman: Mengganti jenis tanaman setiap musim.
Pola tanam ini bisa membantu menjaga kesuburan tanah dan meningkatkan hasil panen.
Baca Juga: Deni Ahmad Haedari dan Gerakan Patriot Ketahanan Pangan, Langkah Menuju Kemandirian Pangan Nasional
4. Gunakan Pupuk Organik
Pupuk organik membantu mempertahankan kelembapan tanah. Pilihan yang bisa digunakan:
- Pupuk kandang
- Kompos
- Pupuk hijau
Pupuk ini juga memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan hasil panen.
5. Manfaatkan Curah Hujan
Meskipun musim kemarau, beberapa daerah tetap mendapatkan curah hujan.
Manfaatkan air hujan untuk irigasi.
Buat embung atau sumur resapan sebagai cadangan air.
Dengan cara ini, air tetap tersedia saat kemarau panjang.