Ini Biang Keroknya, Film 'A Business Proposal' Terpuruk di Box Office, Efek Boikot Penggemar Korea!

photo author
- Senin, 10 Februari 2025 | 09:19 WIB
Potret pemain Film Business Proposal  (Instagram/@cgv.id)
Potret pemain Film Business Proposal (Instagram/@cgv.id)

PURWAKARTA ONLINE - Film 'A Business Proposal' (2025) mengalami nasib buruk di layar lebar Indonesia.

Adaptasi dari drama Korea populer ini meraih rating IMDb hanya 1.1/10 dari 5.000 pengguna dan sepi penonton di hari-hari awal penayangan.

Tren ini kontras dengan film horor lokal seperti Dark Nuns dan 1 Kakak 7 Ponakan, yang justru meraup puluhan ribu penonton lebih banyak.

Bukan tanpa sebab, film ini mendapat boikot dari penggemar konten Korea setelah kontroversi yang melibatkan Abidzar Al-Ghifari, salah satu pemeran utama.

Baca Juga: Gedung Kementerian ATR/BPN Kebakaran, 21 Mobil Damkar Dikerahkan! Menteri ATR/BPN Buka Suara

Pernyataannya yang dianggap merendahkan penggemar drama Korea memicu gelombang kemarahan di media sosial. Meski Abidzar dan pihak produksi sudah meminta maaf, boikot tetap bergulir.

Di Cinepoint, sebuah situs swasta yang memantau jumlah penonton bioskop, A Business Proposal hanya meraup 21.383 penonton per 8 Februari 2025.

Angka ini jauh di bawah ekspektasi, bahkan beberapa jaringan bioskop mulai mengurangi jumlah layar dan jadwal penayangan film tersebut.

Sementara itu, film horor Indonesia justru menunjukkan tren positif. Dark Nuns mengalami lonjakan 92,42% dengan total 18.906 penonton, sedangkan 1 Kakak 7 Ponakan meraup 56.482 penonton (+41,06%). Bahkan, Petaka Gunung Gede mencetak rekor 203.108 penonton dalam sehari.

Baca Juga: Tema dan Sub Tema Hari Pers Nasional 2025

Selain faktor boikot, rendahnya antusiasme terhadap A Business Proposal diduga juga karena eksekusi adaptasi yang kurang memuaskan.

Beberapa penggemar kecewa setelah Abidzar mengaku hanya menonton sebagian episode pertama dari dramanya sebelum membangun karakternya sendiri.

Hal ini membuat ekspektasi tinggi terhadap film ini justru berbalik menjadi kekecewaan.

Menanggapi situasi ini, Frederica, produser dari Falcon Pictures, mengaku tetap menjalankan rencana yang sudah ditetapkan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X