Makan Bergizi Gratis (MBG): Program Pemerintah untuk Meningkatkan Kesehatan Anak dan SDM Indonesia

photo author
- Sabtu, 9 November 2024 | 20:35 WIB
Presiden RI Prabowo Subianto mengimbau semua Kementerian/Lembaga untuk segera mengeksekusi program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Presiden RI Prabowo Subianto mengimbau semua Kementerian/Lembaga untuk segera mengeksekusi program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Menu Lokal yang Bergizi Seimbang

Salah satu fitur menarik dari program MBG adalah penyesuaian menu berdasarkan preferensi dan kearifan lokal.

Baca Juga: Samsung Galaxy S24 FE 2024: Flagship Terjangkau dengan Fitur Canggih dan AI Revolusioner

Menurut Prof. Ikeu, konsep Isi Piringku akan diterapkan, di mana menu akan disesuaikan dengan budaya dan kebiasaan makan di masing-masing daerah.

Misalnya, di Jawa Barat menu mungkin terdiri dari nasi, ikan, dan sayur, sementara di Gorontalo, menu pokoknya bisa berupa jagung sebagai pengganti nasi.

Tujuan Jangka Panjang: Meningkatkan Kualitas SDM dan Menurunkan Kemiskinan

Selain memberikan makan bergizi, tujuan jangka panjang dari program MBG adalah untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Indonesia masih menghadapi tantangan besar terkait rendahnya IQ rata-rata yang tercatat hanya sekitar 78 menurut data WHO.

Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya akses terhadap makanan bergizi, terutama di kalangan keluarga miskin.

Baca Juga: Vivo X200 Series: Inovasi Terbaru dalam Dunia Smartphone dengan Fitur Canggih dan Desain Mewah

Dengan program MBG, diharapkan dapat mengurangi angka kemiskinan, meningkatkan kecerdasan, dan menciptakan SDM yang lebih berdaya saing.

Prof. Ikeu berharap, dengan mengatasi masalah gizi buruk, Indonesia dapat bersaing dengan negara maju dan meningkatkan pendapatan serta kualitas hidup masyarakat.

Tantangan dan Persiapan BGN

Saat ini, BGN masih dalam tahap pelatihan 1.000 tenaga ahli yang akan ditempatkan di titik-titik pelayanan MBG.

Di Pulau Jawa, sudah ada 50 titik pelayanan, sementara di luar Pulau Jawa, ada sekitar 32 titik.

Namun, dengan target 10.000 titik pelayanan, tantangan utama adalah memastikan ketersediaan tenaga ahli dan infrastruktur dapur yang memadai di setiap daerah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Reza Ainudin

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X