Makan Bergizi Gratis (MBG): Program Pemerintah untuk Meningkatkan Kesehatan Anak dan SDM Indonesia

photo author
- Sabtu, 9 November 2024 | 20:35 WIB
Presiden RI Prabowo Subianto mengimbau semua Kementerian/Lembaga untuk segera mengeksekusi program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Presiden RI Prabowo Subianto mengimbau semua Kementerian/Lembaga untuk segera mengeksekusi program Makan Bergizi Gratis (MBG).

PURWAKARTA ONLINE - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bertujuan untuk mengatasi masalah gizi buruk dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.

Dimulai pada Januari 2025, MBG akan memberikan satu kali makan bergizi gratis kepada anak-anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, sebagai langkah penting menuju peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Sasaran Penerima MBG dan Cakupan Program

Badan Gizi Nasional (BGN), yang ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto untuk mengelola program ini, menargetkan sekitar 15-20 juta orang sebagai penerima manfaat tahap awal.

Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Mata Seiring Bertambahnya Usia: Tips dan Nutrisi yang Perlu Diketahui

Program ini akan berkembang secara bertahap dengan cakupan yang lebih luas seiring dengan kesiapan infrastruktur dan pelatihan tenaga ahli.

Dalam Jelajah Gizi 2024 yang digelar di Banyuwangi, Prof. Dr. Ir. Ikeu Tanziha, MS, Staf Khusus Badan Gizi Nasional, mengungkapkan bahwa program ini menyasar anak sekolah sebagai prioritas utama, dengan harapan bisa mencapai 10.000 titik pelayanan di seluruh Indonesia.

Setiap titik pelayanan akan melibatkan kolaborasi dengan Kodim setempat dan sekolah-sekolah untuk menyediakan dapur dan pelayanan makan bergizi bagi 2.500 hingga 3.000 siswa per unit.

Anggaran Makan Bergizi dan Penyesuaian Kebutuhan Lokal

Program MBG memiliki anggaran sebesar Rp 15.000 per orang untuk setiap kali makan. Anggaran ini berlaku untuk semua penerima manfaat, namun besarannya akan disesuaikan dengan kebutuhan spesifik masing-masing kelompok.

Baca Juga: Mata Kabur: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya untuk Menjaga Kesehatan Penglihatan Anda

Sebagai contoh, anggaran untuk anak PAUD bisa berbeda dengan anggaran untuk anak SMA, menyesuaikan dengan kebutuhan kalori dan jenis makanan yang sesuai dengan usia mereka.

Makanan yang diberikan bisa berupa sarapan atau makan siang, tergantung pada kebiasaan lokal di daerah tersebut.

Program ini tidak hanya fokus pada kalori, tetapi juga pada keseimbangan gizi, dengan harapan bisa memenuhi 25-30% kebutuhan kalori harian untuk sarapan dan 30-35% untuk makan siang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Reza Ainudin

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X