Pelapor Kasus Boeing Meninggal, Kematian Misterius Joshua Dean

photo author
- Senin, 6 Mei 2024 | 00:29 WIB
Joshua Dean (Ist)
Joshua Dean (Ist)

Purwakarta Online - Kematian Joshua Dean, seorang whistleblower yang mengungkap kecacatan produksi pada pesawat Boeing 737 MAX, mengejutkan banyak pihak. Dean, yang merupakan mantan auditor kualitas dari pemasok Boeing, Spirit AeroSystems, tiba-tiba meninggal dunia, menambah daftar tragis pelapor Boeing yang telah tiada pada tahun ini.

Pada awalnya, Dean telah melaporkan kepada Federal Aviation Administration (FAA) tentang dugaan "pelanggaran serius dan kotor yang dilakukan oleh manajemen kualitas senior pada lini produksi 737" di Spirit AeroSystems. Namun, keberaniannya untuk mengungkapkan hal ini terbukti menjadi risiko, karena pada tahun lalu ia dipecat oleh Spirit.

Namun, pemecatan tersebut tidak membuatnya berdiam diri. Dean tetap bertindak dengan mengajukan pengaduan ke Departemen Tenaga Kerja, menuduh bahwa pemecatannya merupakan pembalasan atas upayanya dalam meningkatkan masalah keselamatan.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 67: Kesempatan Emas untuk Peningkatan Skill dan Pencarian Kerja

Tragedi menimpanya saat ia dirawat di rumah sakit karena kesulitan bernapas. Dilaporkan oleh Guardian, Dean kemudian mengalami komplikasi serius, termasuk pneumonia dan infeksi, sebelum akhirnya meninggal dunia dua minggu setelah dirawat.

Reaksi atas kematian Dean pun mengalir, terutama dari keluarga.

"Dia meninggal dunia kemarin pagi, dan ketidakhadirannya akan sangat terasa. Kami akan selalu mencintai Josh," ujar bibi Dean, Carol Dean Parsons, melalui Facebook pribadinya.

Yang membuat kasus ini semakin misterius adalah fakta bahwa Dean diwakili oleh firma hukum yang sama dengan pelapor Boeing lainnya, John "Mitch" Barnett. Barnett, yang ditemukan tewas karena luka tembak pada bulan Maret, sebelumnya telah mengungkapkan temuan serupa mengenai kecacatan pada pesawat Boeing.

Baca Juga: Inilah Profil Irwan P Abdurrachman yang Mencalonkan Diri Jadi Bupati Purwakarta

Barnett, yang telah lama bekerja di Boeing, mengungkapkan bahwa temuannya tentang "kumpulan atau serpihan logam" tergantung di kabel kendali penerbangan bisa menjadi bencana jika tidak ditangani dengan serius. Namun, seperti Dean, keluhannya diabaikan oleh manajemen.

Kematian Dean dan Barnett menyoroti isu yang lebih besar tentang keamanan di industri penerbangan. Sam Salehpour, seorang whistleblower lainnya, bahkan menyatakan bahwa "tidak ada budaya keselamatan" di Boeing, dengan mengungkapkan bahwa karyawan yang memberikan peringatan seringkali diabaikan dan diancam.

Saat ini, regulator AS sedang menyelidiki Boeing setelah insiden ledakan panel pintu di udara pada bulan Januari pada pesawat Boeing 737 Max 9. Sementara itu, Departemen Kehakiman AS juga tengah mempertimbangkan apakah Boeing melanggar perjanjian yang melindunginya dari tuntutan pidana atas kecelakaan fatal pada tahun 2018 dan 2019.

Baca Juga: Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Klarifikasi dan Fakta di Balik Kontroversi yang Berkembang

Kematian mendadak Joshua Dean tidak hanya menjadi tragedi bagi keluarga dan teman-temannya, tetapi juga menimbulkan pertanyaan yang serius tentang keselamatan penerbangan dan perlindungan terhadap whistleblower di industri yang begitu vital ini. Semoga kasus ini tidak hanya menjadi berita sesaat, tetapi menjadi dorongan untuk perbaikan yang berkelanjutan dalam industri penerbangan global.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febri Nugrahadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X