Purwakarta Online - Vaksin COVID-19 telah menjadi pilar utama dalam pertahanan global terhadap pandemi yang menakutkan ini. Namun, di tengah lonjakan kasus dan upaya vaksinasi massal, muncul kabar tentang efek samping yang menimbulkan kekhawatiran, terutama terkait dengan vaksin AstraZeneca. Apakah efek samping ini benar-benar mengancam keselamatan?
Mitos Efek Samping AstraZeneca
Dokumen yang diserahkan oleh produsen vaksin tersebut ke pengadilan tinggi Inggris mengungkapkan bahwa vaksin AstraZeneca dapat menyebabkan Thrombosis with Thrombocytopenia Syndrome (TTS), sebuah sindrom langka yang menimbulkan pembekuan darah dan penurunan jumlah trombosit dalam darah. Meskipun sangat jarang, TTS dapat berpotensi mengakibatkan stroke, kerusakan otak, serangan jantung, emboli paru, dan bahkan amputasi.
Namun, seiring dengan kabar yang menakutkan ini, Kementerian Kesehatan (Kemkes) Indonesia bersama Ketua Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI) Prof. Hinky Hindra Irawan Satari, telah memberikan penjelasan resmi. Mereka menegaskan bahwa tidak ada kasus TTS yang terjadi setelah pemberian vaksin AstraZeneca di Indonesia.
Baca Juga: Pendaftaran CPNS dan PPPK 2024
Fakta dari Surveilans Aktif dan Pasif
Indonesia, sebagai salah satu negara dengan tingkat vaksinasi COVID-19 terbesar di dunia, telah menyuntikkan 453 juta dosis vaksin kepada masyarakatnya, termasuk 70 juta dosis vaksin AstraZeneca. Meskipun surveilans aktif telah selesai, Komnas KIPI terus melakukan surveilans pasif.
Menurut Prof. Hinky, selama lebih dari setahun, tidak ada laporan kasus TTS terkait vaksin AstraZeneca. Surveilans tersebut dilakukan di 14 rumah sakit di 7 provinsi, sesuai dengan rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Keamanan Vaksin AstraZeneca di Indonesia
Meskipun ada kekhawatiran yang muncul dari laporan tentang efek samping vaksin AstraZeneca di luar negeri, data yang dikumpulkan dari surveilans aktif dan pasif di Indonesia menunjukkan bahwa vaksin ini aman untuk digunakan. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan percaya pada proses uji klinis yang ketat serta pemantauan yang terus menerus terhadap keamanan vaksin.
Baca Juga: Biaya Skincare Didebankan ke Kementerian Pertanian: Fakta Terbaru Sidang Kasus SYL
Jika Anda mengalami efek samping setelah menerima vaksin COVID-19, Komnas KIPI telah menyiapkan prosedur untuk melaporkan kejadian tersebut melalui puskesmas terdekat. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap kasus efek samping dapat diselidiki secara menyeluruh dan tindakan yang diperlukan dapat diambil.
Sebagai penutup, vaksinasi tetap menjadi salah satu langkah terpenting dalam memerangi pandemi ini. Semua pihak diharapkan untuk terus mendukung program vaksinasi yang berkelanjutan demi melindungi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat secara luas dari ancaman COVID-19.***
Artikel Terkait
Pemerintah Tetapkan Jadwal Pencairan Gaji ke-13 PNS Tahun 2024: Berikut Perhitungannya
Gaji Ke-13 PNS, TNI/Polri, dan Pensiunan 2024: Berita Terkini dari Pemerintahan Jokowi
AstraZeneca Akui Efek Samping Langka dari Vaksin COVID-19: Apa Itu Thrombosis Thrombocytopenia Syndrome (TTS)?
Realme C65: Smartphone Tangguh dengan Fitur Inovatif
Realme C65 Resmi Hadir di Indonesia, Performa Tangguh dengan Fitur Inovatif
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Korupsi untuk Jajan Istri: Fakta dan Dugaan Baru yang Terungkap
SYL Kerap Menagihkan Pembayaran Kartu Kredit ke Kementan!
Biaya Ultah Cucu SYL Dibebankan ke Kementan: Skandal Baru dalam Kasus Korupsi
Biaya Skincare Didebankan ke Kementerian Pertanian: Fakta Terbaru Sidang Kasus SYL
Pendaftaran CPNS dan PPPK 2024