Sinopsis Film Dirty Vote: Mengungkap Desain Kecurangan Pemilu 2024

photo author
- Selasa, 13 Februari 2024 | 19:00 WIB
Sinopsis Film Dirty Vote yang picu kontroversi jelang Pemilu 2024.  (Instagram @zainalarifinmochtar.)
Sinopsis Film Dirty Vote yang picu kontroversi jelang Pemilu 2024. (Instagram @zainalarifinmochtar.)

Purwakarta Online - Film dokumenter kontroversial yang berjudul "Dirty Vote" baru-baru ini dirilis melalui akun YouTube PSHK (Pusat Studi Hukum dan Kebijakan) Indonesia pada 11 Februari 2024, pukul 11.11 WIB.

Dengan durasi 1 jam 57 menit, film ini menghadirkan tiga pakar hukum tata negara terkemuka, yaitu Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari, yang secara tajam membahas desain kecurangan yang ditemukan pada Pemilu 2024.

Sutradara Berpengalaman Dandhy Dwi Laksono

Film ini disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono, seorang jurnalis investigasi yang telah dikenal dengan kritiknya terhadap kebijakan pemerintah melalui karya-karyanya sebelumnya.

"Dirty Vote" bukanlah karya pertama Laksono yang memanfaatkan momentum pemilu.

Baca Juga: Polling Pilpres 2024, Anies Baswedan Unggul Jauh 82,5 Persen!

Sebelumnya, ia telah merilis film-film seperti "Ketujuh" pada 2014, "Jakarta Unfair" menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017, dan "Sexy Killers" menjelang Pemilu 2019.

Sinopsis Film: Mengungkap Desain Kecurangan Pemilu 2024

"Dirty Vote" membeberkan berbagai desain kecurangan yang terjadi pada Pemilu 2024, dilihat dari perspektif pakar hukum tata negara di Indonesia.

Film ini mencakup perbedaan ucapan dari Jokowi mengenai anak-anaknya yang terjun ke dunia politik.

Lebih jauh, film ini mengulas ketidaknetralan pejabat publik, potensi kecurangan kepala desa, penyaluran bansos, penggunaan fasilitas publik, hingga pelanggaran etik oleh lembaga-lembaga negara.

Baca Juga: Kakak Kandung Junaedi Meminta Maaf: Update Berita Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Penajam Paser Utara

Ilustrasi komentar Gibran Rakabuming Raka  terkait film Dirty Vote
Ilustrasi komentar Gibran Rakabuming Raka terkait film Dirty Vote (Instagram gibran rakabuming)

Menurut Feri Amsari, kecurangan-kecurangan ini bukanlah rencana spontan; sebagian besar dari mereka terstruktur sistematis dan masif, dilakukan oleh kekuatan yang telah berkuasa selama 10 tahun terakhir.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X