PURWAKARTA ONLINE - Saham NVIDIA Turun Tajam: Imbas Kebijakan Tarif Baru AS
Saham NVIDIA jatuh 25% dari puncaknya setelah kebijakan tarif tinggi diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump.
Langkah ini mengguncang pasar dan membuka peluang besar bagi China untuk mengejar ketertinggalannya dalam teknologi chip AI.
Profil Singkat NVIDIA: Pemimpin GPU Global
NVIDIA, didirikan tahun 1993 di California, telah berkembang dari produsen kartu grafis gaming menjadi tulang punggung kecerdasan buatan (AI).
Dipimpin oleh Jensen Huang, NVIDIA menguasai lebih dari 90% pasar GPU AI melalui produk unggulan seperti A100, H100, dan CUDA.
Dengan kapitalisasi pasar sempat mencapai US$3,4 triliun pada Januari 2025, perusahaan ini merupakan pemain utama dalam revolusi teknologi global.
Baca Juga: Pembatasan Chip Nvidia ke China Guncang Saham Teknologi Global, ASML dan TSMC Terpukul
NVIDIA juga memiliki operasi global termasuk di China, India, dan Israel.
Dampak Tarif Trump terhadap Rantai Pasok NVIDIA
Pada awal 2025, Trump menetapkan tarif hingga 125% untuk produk dari China dan 32% untuk Taiwan, memukul rantai pasok semikonduktor global.
NVIDIA, yang bergantung pada TSMC dan fasilitas perakitan di Asia, langsung terdampak.
Margin keuntungan diperkirakan turun dari 55%
Saham turun signifikan:
Artikel Terkait
NVIDIA Research: Inovasi AI, Grafis Generatif, dan Chip Modern yang Mengubah Dunia Teknologi
Nvidia Terancam Rugi Rp92 Triliun Akibat Pembatasan Ekspor Chip AI ke China
Saham Nvidia Anjlok 25% YTD: Tekanan Bearish Kian Kuat di Bawah EMA Kunci
Nvidia Kritik Pembatasan Ekspor Chip AS, Tegaskan Pentingnya Pasar China
CEO NVIDIA Jensen Huang Temui DeepSeek dan Wakil PM China di Tengah Ketegangan Dagang
Saham UnitedHealth dan Nvidia Jatuh, Ketidakpastian Pasar AS Kian Meningkat
Pembatasan Chip Nvidia ke China Guncang Saham Teknologi Global, ASML dan TSMC Terpukul