Nvidia Terancam Rugi Rp92 Triliun Akibat Pembatasan Ekspor Chip AI ke China

photo author
- Senin, 21 April 2025 | 21:03 WIB
Strategi baru NVIDIA produksi chip AI di AS, antisipasi konflik dagang sekaligus perkuat posisi di industri teknologi. (NVIDIA)
Strategi baru NVIDIA produksi chip AI di AS, antisipasi konflik dagang sekaligus perkuat posisi di industri teknologi. (NVIDIA)

PURWAKARTA ONINE - Nvidia Terancam Rugi Besar karena Pembatasan Ekspor Chip AI ke China

Jakarta, 21 April 2025 – Perusahaan semikonduktor raksasa asal Amerika Serikat, Nvidia, menghadapi potensi kerugian besar senilai US$5,5 miliar atau sekitar Rp92,3 triliun.

Kerugian ini muncul akibat kebijakan terbaru pemerintah AS yang membatasi ekspor chip AI H20 ke China.

Pembatasan Ekspor Chip H20 Memukul Strategi Nvidia

Chip H20 merupakan produk yang dirancang Nvidia khusus untuk pasar China. Tujuannya adalah agar chip tersebut tetap bisa dijual meskipun ada larangan ekspor chip AI berkinerja tinggi seperti H100.

Baca Juga: NVIDIA Research: Inovasi AI, Grafis Generatif, dan Chip Modern yang Mengubah Dunia Teknologi

Namun, peraturan baru dari pemerintah AS kini menetapkan bahwa H20 juga memerlukan lisensi ekspor khusus.

Dengan China menyumbang sekitar 13 persen dari total penjualan Nvidia tahun lalu, pembatasan ini memberikan dampak signifikan pada pendapatan kuartal pertama 2025.

“Nvidia secara khusus merancang H20 untuk mematuhi pembatasan ekspor AS. Sekarang peraturannya berubah, dan mereka kehilangan US$5 miliar,” ujar Jay Hatfield, CEO Infrastructure Capital Advisors.

Dampak Strategis terhadap Revolusi AI di China

Chip H20 juga disebut sebagai kunci keberhasilan pengembangan model AI DeepSeek R1 di China, yang mampu menyaingi performa ChatGPT dengan biaya lebih rendah.

Pengembangan ini membuat China semakin agresif dalam persaingan teknologi AI global.

Pembatasan terbaru dari pemerintah AS secara tidak langsung menghambat kemajuan teknologi di China, namun juga menjadi pukulan balik terhadap pemasukan Nvidia dan kerja sama dagang antara kedua negara.

Baca Juga: Inovasi AI Deteksi Dini Parkinson Lewat MRI: Tingkat Akurasi Capai 95%

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Reza Ainudin

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X