Purwakarta Online - Beli sayuran yang organik itu pastinya mahal. Karena memang produk sehat dan baik untuk tubuh layak dihargai tinggi.
Tidak selektif memilih asupan bisa menjadi malapetaka di hari tua. Setiap hari memakan asupan yang mengandung residu dari pestisida sangatlah beresiko.
KWT Barmulita mengahdirkan solusi bagi keluarga dan lingkungan sekitar. Gerakan menanam sayuran organik di pekarangan rumah berjalan dengan baik.
"Kami tidak memikirkan bagaimana menjual, karena pada dasarnya kami menanam (sayuran organik) untuk keluarga kami sendiri. Kami ingin yang terbaik untuk kaluarga kami," ujar Ela Laelasari, Jumat (20/5/2022).
Baca Juga: Penyakit Mulut dan Kuku PMK mewabah, peternak mulai khawatir!
Sayuran organik tidak se-glowing sayuran di pasaran. Karena tidak menggunakan pestisida, hama seperti ulat bisa memakan sayuran di pohon.
Ichwansyah Wiradimadja, Mahasiswa Universitas Terbuka (UT) yang sedang menyusun Jurnal Pengabdian mengatakan bahwa saat ulat bisa hidup di tanaman artinya sayuran tersebut aman dikonsumsi.
"Lihat, ulat saja bisa hidup. Artinya, ini aman dikonsumsi manusia," kata Ichwasyah saat berkunjung ke Rumah Benih KWT Barmulita.
Baca Juga: Rowo Bayu desa yang disebut lokasi asli KKN di Desa Penari
Sayuran organik menjadi alternatif asupan gizi untuk kesehatan jangka panjang. Cara KWT Barmulita mencintai keluarga dibuktikan dengan ketelatenan mereka menanami sekeliling pekarangan rumah mereka dengan sayuran organik yang enak dan sehat.***
Artikel Terkait
Berteduh di gubuk sawah, dua petani tewas tersambar petir di Sumedang
Kisah zaenk petani Legokbarong part 1
Petani Muda, Fauzan Nurhikmah ikuti Mojang Jajaka Purwakarta 2022
Ajak dukung Fauzan Nurhikmah alias Asep Tahu, Zaenx: Kapan lagi anak petani ikut Jajaka Purwakarta?
Petani sukses lahan sempit, KWT Barmulita: hemat sepanjang tahun, tambah penghasilan, berbagi dan sehat!
Dari rahim mereka akan lahir petani-petani tangguh di masa depan