Bagaimana sebenarnya sengketa Ambalat antara Indonesia dengan Malaysia

Purwakarta Online - Ya, sengketa ambalat antara Indonesia dan Negeri Jiran, malaysia akan selalu teringat oleh kita semua.

Namun bagaimana sebenarnya permasalahan tersebut banyak diantara kita yang tidak begitu paham.

Ada dua pulau di kawasan Ambalat yang selalu menjadi buah bibir, Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan.

Persoalan klaim ambalat diketahui setelah pada tahun 1967 dilakukan pertemuan teknis pertama kali mengenai hukum laut antara Indonesia dan Malaysia.

Kedua belah pihak bersepakat, kecuali mengenai Pulau Sipadan dan Ligitan dan akhirnya diberlakukan sebagai keadaan status quo.

Baca Juga: Kenapa muncul iklan sebelum 1000 subscribers atau 4000 jam tayang? Inilah jawabannya!

Ambalat merupakan blok laut yang luasnya mencakup 15.235 kilometer persegi yang terletak di Laut Sulawesi atau Selat Makassar dan berada di dekat perpanjangan perbatasan darat antara Sabah, Malaysia, dan Kalimantan Timur, Indonesia.

Penamaan blok laut ini berdasarkan atas kepentingan eksplorasi kekayaan laut dan bawah laut, khususnya dalam bidang pertambangan minyak.

Ambalat telah lama menjadi wilayah yang disengketakan antara negara Indonesia dan Malaysia, dua negara serumpun yang bertetangga.

Baca Juga: Sri Mulyani: Rp 455 T telah dialokasikan untuk Program PC-PEN 2022

Blok laut yang luasnya 15.235 kilometer persegi tersebut terletak di Selat Makassar itu menyimpan potensi kekayaan laut yang luar biasa, yang paling utama adalah minyak.

Indonesia telah tegas menyatakan Ambalat sebagai bagian dari wilayahnya, sebab secara historis Ambalat merupakan wilayah Kesultanan Bulungan di Kalimantan Timur yang jelas masuk Indonesia.

Terlebih lagi berdasarkan Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa yang telah diratifikasi RI dan tercantum pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1984, Ambalat diakui dunia sebagai milik Negara Indonesia.

Baca Juga: Jokowi, dalam dilema inflasi global