ragam

Risiko Penyakit Jantung Koroner: Cara Deteksi Dini dan PencegahanMenurut Dr. Vito A. Damay, Sp, JP(K), M,Kes, AIFO-K,FIHA,FICA,FAsCC

Minggu, 10 Maret 2024 | 13:40 WIB
Studi Baru Disebut Bisa Identifikasi Tanda-tanda Serangan Jantung (Ilustrasi Manggarai NewsCom )

Purwakarta Online - Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyakit yang mengenai pembuluh darah koroner yang berfungsi memberikan makanan, oksigen, dan nutrisi ke otot jantung.

Otot jantung, yang merupakan pompa utama bagi tubuh, tidak dapat dipengaruhi secara langsung oleh kehendak kita.

Namun, ia merespons terhadap lingkungan sekitar, seperti emosi dan aktivitas fisik.

Gejala dan Risiko

Baca Juga: Prabowo Subianto: Demokrasi di Indonesia Sangat Melelahkan dan Mahal

Sebelum terjadi serangan jantung, terdapat gejala yang dapat diidentifikasi.

Beberapa di antaranya adalah cepat lelah, nyeri dada saat aktivitas, terasa tertekan atau terbakar di dada, serta rasa tidak nyaman saat beraktivitas fisik.

Terkadang, tekanan psikologis juga dapat memicu gejala serupa.

Faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit jantung koroner antara lain adalah diabetes, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, penyakit ginjal, riwayat stroke, kegemukan (obesitas), dan kebiasaan merokok.

Baca Juga: Mengungkap Fakta Tentang Buah: Manfaat, Kandungan Gula, dan Dampaknya bagi Kesehatan Menurut Dr. Hans

Lingkar pinggang di atas 90 cm untuk pria dan di atas 80 cm untuk wanita di Indonesia menjadi indikator obesitas.

Deteksi Dini dan Pencegahan

Pemeriksaan rutin sangat penting untuk mendeteksi penyakit jantung koroner secara dini.

Orang dengan faktor risiko tertentu, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi, sebaiknya menjalani pemeriksaan secara teratur.

Tes yang umum dilakukan adalah tes darah untuk memeriksa kadar kolesterol dan gula darah, serta elektrokardiogram (EKG) untuk menilai aktivitas jantung.

Halaman:

Tags

Terkini