Kue Keranjang: Lebih dari Sekadar Hidangan Imlek, Simbol Ikatan Sosial dan Tradisi di Kalimantan Barat

photo author
- Rabu, 15 Januari 2025 | 01:35 WIB
Gambar Dengan kehangatan keluarga yang berkumpul, kue keranjang menjadi bagian penting dalam merayakan Imlek dengan penuh makna. (Tokopedia)
Gambar Dengan kehangatan keluarga yang berkumpul, kue keranjang menjadi bagian penting dalam merayakan Imlek dengan penuh makna. (Tokopedia)

PURWAKARTA ONLINE  - Perayaan Tahun Baru Imlek di Kalimantan Barat (Kalbar) tak akan lengkap tanpa hadirnya kue keranjang.

Kue khas yang terbuat dari ketan dan gula ini, selain menjadi hidangan lezat, juga melambangkan ikatan sosial yang erat, terutama di kalangan masyarakat Tionghoa.

Dalam artikel ini, kita akan mengulik lebih dalam tentang asal-usul, makna, dan cara pembuatan kue keranjang yang memikat.

Asal-Usul dan Nama Kue Keranjang

Kue keranjang, yang dalam bahasa Mandarin dikenal dengan nama Nian Gao (Nien Kau), memiliki makna mendalam dalam budaya Tionghoa.

Baca Juga: Kebakaran Hebat di Pacific Palisades: Mengungkap Dampak Perubahan Iklim dan Krisis di Gaza

Di beberapa daerah di Indonesia, kue ini juga dikenal dengan sebutan kur bakul atau dodol Cina. Penamaan “keranjang” sendiri merujuk pada proses pencetakan kue yang menggunakan keranjang anyaman rotan, yang membentuk ciri khasnya.***

Ada juga yang menyebutnya kue ranjang, yang merupakan singkatan dari keranjang.

Proses Pembuatan Kue Keranjang yang Rumit

Proses pembuatan kue keranjang tidaklah sederhana. Adonan ketan yang dicampur dengan gula harus dimasak dalam kuali besar di atas api kayu bakar.

Menurut Syafarudin, seorang pembuat kue keranjang di Kalbar, api dari kayu bakar harus dipastikan pada suhu yang tepat agar tekstur kue menjadi legit.

Proses ini memerlukan ketelitian dan kesabaran, karena adonan harus terus diaduk tanpa berhenti selama beberapa jam. Jika tidak, tekstur kue keranjang akan menjadi keras dan rasanya tidak merata.

Baca Juga: Dua Pegawai Rutan Palangka Raya Terancam Dipecat karena Kasus Narkoba

Makna Sosial dan Tradisional Kue Keranjang

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Reza Ainudin

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X