Jejak Seni Sunda Kuno, Kerajaan Pajajaran, dan Sinkretisme Islam di Purwakarta: Menapak Sejarah Hajat Mulud

photo author
- Minggu, 3 Desember 2023 | 10:25 WIB
Hajat Mulud di Desa Mekarjaya Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta
Hajat Mulud di Desa Mekarjaya Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta

Kerajaan Pajajaran, yang pernah menjadi kekuatan besar di wilayah ini, meninggalkan warisan berharga dalam bentuk seni, budaya, dan tradisi.

Masyarakat di sekitar Wanayasa mungkin menjaga dengan erat rahasia ritual dan tradisi yang diwariskan oleh leluhur mereka, menciptakan jembatan sejarah yang menghubungkan masa lalu dan masa kini.

Sinkretisme Islam: Merajut Tradisi dengan Keyakinan

Menariknya, meskipun masyarakat yang terlibat dalam "Hajat Mulud" beragama Islam, jejak-jejak sinkretisme terlihat jelas dalam ritual keagamaan mereka.

Terebang, yang pada dasarnya adalah alat musik tradisional, menjadi penanda perpaduan antara tradisi Sunda lama dengan ajaran Islam.

Di daerah Ciseureuh, tidak kurang dari 17 lagu buhun terebangan menggunakan bahasa Sunda kuno, mengisyaratkan keberlanjutan tradisi dalam konteks keagamaan.

Baca Juga: Koin 1000 Rupiah TE 1993 Ditarik dari Peredaran, Harga Langsung Selangit di Pasar Online

Contoh nyata sinkretisme ini terlihat dalam upacara selamatan bayi, di mana terebangan bukan hanya sekadar pendamping pembacaan wawacan, melainkan menjadi bagian esensial dari ritual tersebut.

Sebuah fenomena yang memperlihatkan betapa kuatnya akar budaya dan kearifan lokal, bahkan ketika memasuki alam keagamaan.

Mengenal Lagu Buhun di Ciseureuh: "Ayun Ambing" dan Keajaiban Bahasa Sunda Kuno

Dalam perjalanan kita menelusuri jejak seni Sunda kuno di Ciseureuh, lagu-lagu buhun menarik perhatian.

Salah satunya adalah "Ayun Ambing," sebuah komposisi yang sepenuhnya mengggunakan bahasa Sunda buhun.

Inilah bukti otentik kelestarian bahasa dan budaya, menghidupkan kembali nuansa zaman Kerajaan Pajajaran.

Dari ritus "Hajat Mulud" hingga lagu-lagu buhun, Purwakarta mengajarkan kita bahwa sejarah adalah cerita yang hidup.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Saung Agung di Purwakarta: Berani Menentang Kerajaan Sunda dan Paling Akhir Ditaklukkan Kerajaan Cirebon

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X