Sejarah Kerajaan Saung Agung di Purwakarta: Berani Menentang Kerajaan Sunda dan Paling Akhir Ditaklukkan Kerajaan Cirebon

PurwakartaOnline.com - Wanayasa, sebuah kecamatan di Kabupaten Purwakarta yang bersembunyi di lereng Gunung Burangrang, ternyata menyimpan cerita panjang dari masa ke masa.

Kecamatan ini bukan sekadar potret geografis, melainkan juga jendela ke masa lalu yang penuh intrik dan sejarah yang begitu menarik.

Meski data tertulis terbatas, Wanayasa dianggap sebagai wilayah bersejarah tinggi.

Inilah kisah tentang bagaimana kerajaan di Wanayasa menentang Kerajaan Sunda dan akhirnya tunduk pada Kerajaan Cirebon.

1. Jejak Kerajaan Saung Agung di Wanayasa:

Menurut penelusuran dari budayawan Kecamatan Wanayasa, Budi Rahayu Tamsyah, sumber-sumber tertulis di luar Wanayasa seperti Carita Parahiyangan dan Bujangga Manik menjadi dasar anggapan bahwa di masa lalu, Wanayasa menjadi tempat berdirinya kerajaan bernama Saung Agung.

Saat itu, Ratu Hyang Banaspati menjadi sosok yang memimpin kerajaan ini.

Baca Juga: Daftar Pabrik dan Perusahaan di Serang Banten: Bidang, Alamat dan Telepon

2. Eksistensi dan Perlawanan Kerajaan Saung Agung:

Pada abad ke-16, ketika Kerajaan Sunda menghadapi masa-masa sulit, Saung Agung di Wanayasa menjadi salah satu wilayah yang menentang penguasa Kerajaan Sunda.

Ratu Hyang Banaspati, dengan gelar yang mencerminkan keagungan dan kedalaman spiritual, memimpin perlawanan bersama 15 ratu wilayah lainnya terhadap Prabu Surawisesa, penguasa Kerajaan Sunda saat itu, yang diyakini sebagai pengganti Prabu Jayadewata atau Prabu Siliwangi.

3. Arti Nama dan Lokasi Kerajaan Saung Agung:

Etimologi nama "Banaspati" yang mengandung arti "pohon" atau "ratu siluman di hutan," menggambarkan kedalaman filosofi dalam struktur kerajaan ini yang dikelilingi oleh hutan di kawasan atau kaki Gunung Burangrang.

Sebuah kawasan yang dianggap sebagai "tanggeran" atau ciri batas wilayah Saung Agung.