“Mindset adalah kunci. Dan BRI hadir bukan sekadar sebagai bank, tapi sebagai mitra perubahan,” tegasnya.
Temuan Mengejutkan: Teh Langka di Kebun Desa
Salah satu momen paling menarik dari pelatihan ini terjadi ketika Gunawan berkesempatan mengunjungi langsung Kebun Teh Barong Mulya di belakang sekretariat Gapoktan.
Di sana, ia menemukan varietas teh yang hampir punah di Indonesia.
“Saya terkejut menemukan teh Kaligua dan sinensis di sini. Bahkan sinensis-nya ada beberapa macam. Ini potensi besar yang harus dikembangkan,” ungkap Gunawan dari House of Tea.
Baca Juga: Social Farming di Austria: Praktik Inklusif dalam Pertanian Keluarga untuk Pemberdayaan Sosial
Ia pun mengajak seluruh pihak untuk terus berkolaborasi agar kekayaan hayati lokal ini bisa dikenal lebih luas.
“Terima kasih kepada BRI, Rumah BUMN, dan Kang Zaenx bersama para petani teh. Ini awal yang baik,” tutupnya.
BRI, Rumah BUMN, dan Harapan Petani
Pelatihan yang berlangsung di Bale Karuhun, Sekretariat Gapoktan Pusaka Mandiri, ini menjadi momentum penting bagi para petani teh di Desa Pusakamulya.
Selain mendapatkan ilmu dan motivasi, mereka juga mendapatkan harapan baru akan masa depan pertanian teh di daerahnya.
“Semoga petani teh di Desa Pusakamulya bisa bertahan, berkembang, dan makin sejahtera,” harap Zaenx di akhir sesi pelatihan.
Baca Juga: Portofolio ESG BRI Tembus Rp796 Triliun, Terbesar di Indonesia untuk Pembiayaan Berkelanjutan
Melalui kolaborasi antara BRI Purwakarta, Rumah BUMN, dan pelaku usaha seperti House of Tea, wajah pertanian teh lokal kini tak lagi tertinggal.
Justru mulai menatap masa depan yang lebih cerah dan menjanjikan.***