pertanian

Menakar Peran Subsektor Peternakan dalam Perekonomian Jawa Barat: Review Data 2020–2023

Senin, 16 Juni 2025 | 23:27 WIB
Ilustrasi Ekonomi Hijau. (Istimewa)

Purwakarta Online - Subsektor peternakan memainkan peran vital dalam perekonomian Provinsi Jawa Barat sebagai penyedia protein hewani dan sumber penghidupan. Artikel ini menyajikan kajian data sekunder periode 2020–2023 mengenai produksi ternak, pertumbuhan ekonomi subsektor peternakan, tenaga kerja, dan tren investasi. Fluktuasi terjadi di hampir seluruh indikator, namun subsektor ini tetap menunjukkan potensi pertumbuhan yang kuat, terutama di komoditas unggas dan telur ayam ras. Meningkatnya nilai investasi, baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA), menjadi sinyal positif akan minat dan kepercayaan terhadap sektor ini. Meski demikian, penurunan jumlah tenaga kerja dan rumah tangga usaha peternakan menunjukkan perlunya strategi revitalisasi dan pemberdayaan peternak kecil.

Artikel : Wiradimadja, I., Mahardika, M. N., Putra, O. M., & Firman, A. (2024). Peran Subsektor Peternakan dalam Perekonomian Jawa Barat. Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. (Dalam proses penerbitan).

Pendahuluan

Sebagai salah satu provinsi agraris utama di Indonesia, Jawa Barat memiliki kontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional, khususnya melalui subsektor peternakan. Selain menjadi penyedia utama protein hewani (daging, telur, susu), subsektor ini juga menjadi tumpuan ekonomi lokal, terutama di wilayah perdesaan.

Namun demikian, dinamika global, perubahan preferensi konsumen, dan dampak pandemi COVID-19 turut memengaruhi kinerja subsektor ini. Oleh karena itu, penting dilakukan telaah terhadap perkembangan indikator ekonomi subsektor peternakan Jawa Barat guna memberikan arah kebijakan berbasis data.

1. Produksi Komoditas Peternakan: Daging, Telur, dan Susu

- Daging Sapi : Produksi daging sapi mengalami penurunan tajam pada 2021–2022, namun pulih pada 2023 (5,3%). Tren ini mengindikasikan potensi pemulihan di tengah tekanan populasi dan produktivitas.

- Daging Unggas : Ayam ras pedaging mendominasi produksi dengan tren kenaikan signifikan dari 2021 ke 2023, sedangkan ayam ras petelur justru mengalami fluktuasi menurun. Daging itik dan buras relatif stabil.

- Telur : Produksi telur ayam ras menunjukkan tren kenaikan stabil (12,72% di 2021 dan 14,43% di 2023), menjadikannya kontributor utama pertumbuhan produksi telur. Sebaliknya, produksi telur puyuh terus menurun sejak 2022.

- Susu : Produksi susu mengalami penurunan cukup tajam di 2022 (-8,83%) namun kembali tumbuh positif pada 2023. Hal ini mencerminkan tantangan keberlanjutan produksi susu sapi perah di wilayah dataran tinggi.

2. Pertumbuhan Ekonomi Subsektor Peternakan (PDRB)

Data PDRB menunjukkan fluktuasi yang mencerminkan dinamika nasional dan global. Tahun 2020 mencatat pertumbuhan tertinggi (10,98%), namun mengalami kontraksi pada 2021 (-2,24%) sebelum kembali tumbuh positif di 2022 (10,12%). Hal ini menunjukkan sensitivitas subsektor terhadap krisis ekonomi dan kemampuan pulih dengan cepat.

3. Tenaga Kerja dan Struktur Usaha Peternakan

- Jumlah Tenaga Kerja : Total tenaga kerja subsektor ini mencapai puncak pada 2021 (4,96 juta) lalu menurun tajam pada 2022 (4,48 juta). Sebagian besar tenaga kerja berasal dari latar pendidikan dasar, dengan tren peningkatan tenaga kerja lulusan menengah dan tinggi—namun masih rendah proporsinya.

Halaman:

Tags

Terkini