Purwakarta Online - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi merupakan penyakit infeksius yang disebabkan oleh virus. Ciri utamanya meliputi munculnya lepuh dan luka pada bagian mulut, lidah, gusi, hidung, puting, serta area sekitar kuku. Penyakit ini sangat mudah menular dan berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan karena menurunnya produktivitas dan terganggunya aktivitas perdagangan hewan.
1. Pendahuluan
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), atau Foot-and-Mouth Disease (FMD), merupakan salah satu penyakit hewan yang paling menular di dunia. PMK disebabkan oleh Foot-and-Mouth Disease Virus (FMDV), anggota genus Aphthovirus dari famili Picornaviridae. Virus ini menyerang hewan berkuku genap seperti sapi, kerbau, domba, kambing, dan babi.
2. Asal Usul dan Sejarah Penyakit PMK
PMK telah dikenal sejak abad ke-16 dan pertama kali dijelaskan secara ilmiah oleh Hieronymus Fracastorius pada tahun 1546 di Eropa. Penyakit ini menyebar cepat ke seluruh dunia seiring dengan meningkatnya perdagangan hewan hidup dan produk ternak.
FMDV terdiri dari 7 serotipe utama: O, A, C, SAT1, SAT2, SAT3, dan Asia-1. Masing-masing serotipe tidak memberikan kekebalan silang, yang membuat pengendalian PMK menjadi sangat kompleks.
Fokus utama penyebaran berasal dari:
- Hewan yang terinfeksi (baik bergejala maupun subklinis)
- Produk hewan (daging, susu mentah, air liur, dll.)
- Manusia atau kendaraan sebagai vektor mekanis
3. Penularan dan Dampak
PMK sangat menular karena virusnya dapat bertahan di lingkungan dalam waktu lama. Penyebaran dapat terjadi melalui:
- Kontak langsung antar hewan
- Udara (aerosol), terutama di daerah beriklim lembab
Artikel Terkait
Sejarah Sapi: Dari Aurochs Liar Menjadi Hewan Ternak Andalan Manusia
Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) pada Sapi: Ancaman Global dan Inovasi Terkini dalam Pengendalian