Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) pada Sapi: Ancaman Global dan Inovasi Terkini dalam Pengendalian

photo author
- Jumat, 6 Juni 2025 | 01:59 WIB
Sapi
Sapi

Purwakarta Online - Penyakit Kuku dan Mulut (PMK), atau Foot-and-Mouth Disease (FMD), merupakan penyakit viral yang sangat menular, menyerang hewan berkuku genap seperti sapi, kambing, domba, dan babi. Meskipun tidak menular ke manusia, PMK memiliki dampak ekonomi yang signifikan karena menurunkan produktivitas ternak dan menghambat perdagangan internasional.

Dinamika Global PMK: Kasus dan Upaya Pengendalian

Baca Juga: Sejarah Sapi: Dari Aurochs Liar Menjadi Hewan Ternak Andalan Manusia

Eropa: Wabah Baru Setelah Puluhan Tahun

Pada awal 2025, Jerman melaporkan kasus PMK pertama sejak 1988, ditemukan pada kawanan kerbau di dekat Berlin. Langkah cepat diambil dengan karantina wilayah dan pemusnahan hewan terinfeksi. Namun, dampak ekonomi langsung terasa dengan larangan ekspor produk daging dan susu ke berbagai negara, termasuk Inggris dan Korea Selatan.

Asia Tenggara: Tantangan di Indonesia

Indonesia menghadapi tantangan serius dalam pengendalian PMK. Setelah kehilangan status bebas PMK pada 2022 akibat impor ilegal dari Thailand, pemerintah memperketat karantina impor sapi, termasuk dari Australia. Langkah ini mencakup karantina 14 hari dan pengujian darah untuk mendeteksi PMK dan Lumpy Skin Disease (LSD).

Amerika Selatan: Menuju Bebas PMK Tanpa Vaksinasi

Amerika Selatan menunjukkan kemajuan signifikan dalam pengendalian PMK. Pada April 2025, 65% populasi sapi di wilayah ini berada di zona bebas PMK tanpa vaksinasi, meningkat dari 35% sebelumnya. Keberhasilan ini dicapai melalui program Hemispheric Program for the Foot-and-Mouth Disease Eradication (PHEFA), dengan Bolivia dan Brasil sebagai contoh negara yang menghentikan vaksinasi nasional.

Inovasi Terkini dalam Vaksinasi dan Diagnostik

Penelitian terbaru menunjukkan kemajuan dalam pengembangan vaksin dan metode diagnostik PMK:

Vaksin Multivalen untuk Afrika Timur: Sebuah vaksin baru dikembangkan untuk melindungi sapi di Afrika Timur dari empat strain utama PMK, memberikan harapan bagi peternak kecil di wilayah tersebut.

Nanopartikel Biomimetik: Peneliti mengembangkan vaksin berbasis nanopartikel dendritik yang meniru sel imun, menunjukkan respons imun seluler yang kuat terhadap PMK.

Metode Diagnostik Cepat: Pengembangan RT-qPCR dan ELISA spesifik serotipe memungkinkan deteksi cepat dan akurat, penting untuk respons cepat terhadap wabah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ichwansyah Wiradimadja

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X