Mereka menggelar longmarch dari Pasar Jumat (Bale Madukara) menuju alun-alun, membawa bendera merah putih dan panji-panji pesantren.
Apel peringatan tingkat Kabupaten Purwakarta itu dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Purwakarta, Abang Ijo Hapidin, yang juga menjabat sebagai Ketua LPPNU Purwakarta. Dalam apel tersebut, ia membacakan sambutan resmi Menteri Agama RI.
Baca Juga: BRI Tegaskan Komitmen Keberlanjutan Lewat BRI Peduli dan Program TJSL di ISF 2025
Suasana sempat hening saat Abang Ijo menyampaikan duka cita mendalam atas musibah kebakaran di Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, yang merenggut nyawa 67 santri.
“Kementerian Agama telah hadir langsung memberikan bantuan. Ini bukti bahwa negara hadir dan peduli terhadap pesantren dan para santri,” ujar Wabup.
Semangat Resolusi Jihad dan Satu Dekade Hari Santri
Tahun 2025 menandai satu dekade peringatan Hari Santri Nasional, yang pertama kali ditetapkan pemerintah pada 2015 sebagai bentuk penghormatan terhadap Resolusi Jihad KH. Hasyim Asy’ari.
Fatwa bersejarah itu telah menggerakkan para santri dan ulama untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Kini, semangat yang sama dihidupkan kembali untuk mengawal Indonesia menuju peradaban dunia.
Baca Juga: Fakta Terbaru Kasus Jesika Purwakarta: Remaja Hilang Ditemukan Tewas, Pelaku Ditangkap Polisi
Tema Hari Santri 2025, “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”, mencerminkan tekad bahwa santri bukan hanya penjaga moral bangsa, tetapi juga pelopor kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan, dan peradaban global.
“Barang siapa yang menanam ilmu, maka ia menanam masa depan,” pesan Menteri Agama.
“Tanamlah ilmu dengan sungguh-sungguh, jaga akhlak, hormati guru, cintai tanah air. Karena di pundak para santrilah masa depan Indonesia akan ditulis.”
Seruan PBNU: Bersatu dalam Cinta dan Persaudaraan
Dalam pidatonya, Ketua Umum PBNU menyerukan pentingnya persatuan di tengah perbedaan. Ia menegaskan, bangsa Indonesia harus mengikuti ajaran Hadratussyekh KH. Hasyim Asy’ari, bersatu terlebih dahulu, baru menyelesaikan perbedaan.
Baca Juga: Penyuluh dan Petani Purwakarta Sepakat Revolusi Produksi Padi di Temu Teknis 2025!