Menteri Agama mengajak seluruh santri di tanah air untuk terus berkontribusi dalam kemajuan bangsa. Ia menekankan pentingnya menguasai ilmu, teknologi, dan bahasa dunia, agar santri dapat ikut berperan dalam membangun peradaban dunia yang damai dan berkeadilan.
“Barang siapa menanam ilmu, maka ia menanam masa depan. Tanamlah ilmu dengan sungguh-sungguh, jaga akhlak, hormati guru, dan cintai tanah air,” pesan Menteri Agama yang dibacakan oleh Abang Ijo.
Baca Juga: BRI Peduli Dorong Bisnis Hijau dan Sosial Lewat Prinsip ESG, Begini Dampaknya untuk Indonesia
Momentum Satu Dekade Hari Santri
Peringatan Hari Santri tahun ini terasa istimewa. Tahun 2025 menandai 10 tahun penetapan Hari Santri Nasional sejak pertama kali dideklarasikan pada 2015 oleh Presiden Joko Widodo.
Tema tahun ini, “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”, mencerminkan peran strategis santri dalam mengisi kemerdekaan dengan ilmu dan akhlak.
Santri Kiarapedes, seperti diungkapkan Dadan Hamdani, ikut merasa bangga menjadi bagian dari sejarah panjang ini.
“Dulu santri berjuang dengan bambu runcing, sekarang santri berjuang dengan pena, ilmu, dan teknologi,” ujarnya.
Baca Juga: Survei Poltracking: Kepuasan Publik ke Prabowo-Gibran Tembus 81,5%, Nasaruddin Umar Paling Bersinar
Kado Spesial dari Presiden Prabowo: Dirjen Pesantren Akan Dibentuk
Dalam momentum HSN 2025 ini, kabar gembira datang dari Jakarta. Presiden Prabowo Subianto memerintahkan pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren di bawah Kementerian Agama.
Kebijakan ini, sebagaimana disampaikan Wakil Menteri Agama Muhammad Syafi’i, tertuang dalam surat resmi bernomor B-617/M/D-1/HK.03.00/10/2025 tertanggal 21 Oktober 2025.
Tujuannya, agar pemerintah lebih fokus dalam mendukung pesantren secara kelembagaan, program, dan pendanaan.
Kabar ini disambut antusias para santri, termasuk dari Kiarapedes. Mereka menilai langkah tersebut menunjukkan bahwa negara semakin hadir bagi pesantren, lembaga yang telah menjadi benteng moral bangsa.