PURWAKARTA ONLINE - Prabu Siliwangi bukan sekadar raja besar Kerajaan Pajajaran. Ia memimpin selama 39 tahun dengan wibawa dan kesaktian yang sulit ditandingi.
Namun, di balik kekuasaannya, ia meninggalkan tiga falsafah hidup yang masih dipercaya sampai sekarang.
Falsafah itu dikenal dengan sebutan Tritangtu Sunda Buana. Ajaran ini bukan hanya panduan hidup bagi seorang raja, tapi juga jadi pedoman masyarakat Sunda.
Baca Juga: 7 Tuntutan Mahasiswa Purwakarta di DPRD, Sahkan RUU Perampasan Aset hingga Copot Kapolri!
1. Rama – Pemimpin Rakyat Kecil
Falsafah pertama adalah Rama, yang berarti kepala kampung atau daerah. Seorang Rama harus dekat dengan rakyat, mendengarkan keluh kesah mereka, dan menjadi pelindung.
Bagi masyarakat Sunda, konsep Rama ini menekankan bahwa pemimpin tidak boleh jauh dari warganya.
2. Resi – Penuntun Jalan Agama
Falsafah kedua adalah Resi, yaitu sosok pandito atau guru spiritual. Tugasnya adalah membimbing masyarakat di jalan agama, menjaga moral, serta mengingatkan agar tidak salah arah.
Banyak yang percaya, peran Resi ini membuat Kerajaan Pajajaran punya pondasi spiritual yang kuat.
Baca Juga: Mahasiswa Purwakarta Tuntut Reformasi Polri dan Tolak Kenaikan Tunjangan DPR RI
3. Ratu – Penguasa Tertinggi
Falsafah ketiga adalah Ratu, pemimpin besar yang membuat kebijakan untuk seluruh rakyat.
Ratu dianggap sebagai puncak dari kekuasaan, tapi juga memikul tanggung jawab paling berat: menjaga kemaslahatan masyarakat.