PurwakartaOnline.com - Sistem pendidikan di Indonesia telah menjadi perhatian utama sejak lama.
Salah satu yang mengemuka adalah pendapat mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang mempertanyakan seringnya perubahan buku pelajaran dan kurikulum di sekolah.
Menurutnya, yang perlu diperbaiki bukanlah buku pelajaran atau kurikulum, melainkan kualitas guru.
Anies Baswedan, yang saat ini menjadi bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), berpendapat bahwa siswa menyukai suatu mata pelajaran karena adanya guru yang mengajar, bukan hanya karena buku pelajarannya.
Baca Juga: Kontroversi JIS Mencurigakan: Beban Finansial DKI Jakarta Membuat Gempar! Apa yang Terjadi?
Dalam acara "Pemuda Bertanya, Anies Menjawab" yang diselenggarakan oleh Garda Pemuda Nasdem, Anies menegaskan bahwa fokus perbaikan sistem pendidikan seharusnya terletak pada kualitas guru dan kepala sekolah.
Anies menyoroti pentingnya kesejahteraan guru agar dapat menjadi pendidik yang berkualitas.
Menurutnya, guru harus mendapatkan upah yang layak agar dapat fokus dalam mengajar.
Jika pendapatan guru tidak mencukupi, mereka akan terpaksa mencari penghasilan tambahan, yang pada akhirnya dapat mengurangi fokus mereka dalam memberikan pendidikan yang baik kepada siswa.
Baca Juga: Fakta Keras Kasus Suap Budi Karya: Terungkap Penerima dan Pemberi Suap! Simak Selengkapnya!
Anies juga menekankan bahwa kesejahteraan guru merupakan hal yang penting agar mereka dapat berkonsentrasi dalam mengajar, tanpa harus mengambil pekerjaan sampingan seperti les privat.
Dalam situasi di mana guru terpaksa mengambil pekerjaan tambahan, siswa yang tidak mengikuti les dapat mengalami penurunan prestasi akademik, sehingga tercipta suatu siklus masalah.
Selain itu, Anies menekankan pentingnya guru yang menyenangkan.
Menurutnya, pemerintah harus fokus untuk mendatangkan guru-guru yang dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi para siswa.