PURWAKARTA ONLINE - Aula Desa Kiarapedes hari itu terasa berbeda. Kamis, 11 Desember 2025, desa kecil di lereng Purwakarta ini kedatangan rombongan besar dari Sekretariat Jenderal Kementerian Desa dan Kantor Staf Presiden (KSP).
Mereka datang bukan untuk audit, melainkan untuk melihat langsung bagaimana tiga program prioritas nasional dijalankan: BLT Dana Desa, ketahanan pangan, termasuk program unggulan ayam petelur dan BUMDes untuk mendukung Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kunjungan ini sekaligus menjadi momentum pengakuan bahwa Kiarapedes bukan sekadar melaksanakan program, tetapi merawatnya dengan kekompakan.
Ayam Petelur Jadi Primadona Ketahanan Pangan
Begitu pembahasan masuk ke topik ketahanan pangan, perhatian langsung mengarah pada kandang ayam petelur milik desa. Dari sebelumnya 500 ekor, kini populasi ayam di Kiarapedes sudah menjadi 1.600 ekor, tersebar di dua kandang. Semua dikelola BUMDes Kiara Mandiri dengan rapi dan terukur.
“Ketahanan pangan di kami di antaranya ayam petelur. Tahun sebelumnya 500 ekor, tahun ini ditambah lagi jadi 1.600 ekor,” ujar Kepala Desa, Eden Sudana.
Program ayam petelur bukan hanya menopang ketahanan pangan, tapi juga menumbuhkan budaya berbagi. Setiap hari BUMDes menyisihkan 10 butir telur untuk kegiatan sosial, total sekitar 300 butir per bulan.
Direktur BUMDes, Rifa Alfahmi, menambahkan bahwa pemasaran bekerja sama dengan dapur-dapur MBG di Kecamatan Kiarapedes. Namun, pembelian eceran tidak dilayani agar tidak mematikan usaha warung sekitar. “Minimal 15 kg kalau beli langsung ke kami,” ujarnya.
Para tamu dari Kemendesa pun memuji. “Bagus sekali ayam petelur, dari perencanaan sampai realisasi,” kata Cece Yusuf dari Kemendesa.
KSP Terkejut, Dikira Ada Khitanan
Rombongan KSP datang dengan suasana santai namun penuh penasaran. Bahkan salah satu pejabat KSP, Sihotang, sempat mengira penyambutan warga adalah acara hajatan, karena aula Desa dihias sedemikian rupa dan juga diiringi dengan penampilan live degung (musik tradisional Sunda) dari para siswa SD Negeri 1 Kiarapedes.
“Kaget juga, kirain ada khitanan. Kami sangat terkesan dengan budaya di sini,” ucapnya disambut gelak tawa hadirin.
Sihotang menegaskan bahwa kunjungan ini bukan audit, melainkan murni untuk menyerap aspirasi dan melihat langsung kondisi desa.
BUMDes, BLT DD, dan Lapangan Sepak Bola Standar FIFA