Salah satu gebrakan perdananya adalah merelokasi dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp200 triliun dari Bank Indonesia ke bank-bank BUMN untuk memperkuat likuiditas nasional.
Kebijakan ini menuai reaksi beragam. Pasar saham sempat bergejolak, sementara nilai tukar Rupiah justru stabil.
Para ekonom menilai langkah itu berani, sebuah pendekatan fiskal agresif yang mendorong pertumbuhan, bukan sekadar menjaga stabilitas.
Baca Juga: Tragis! Mayat Buruh Tani Ditemukan Membusuk di Saung Perhutani Purwakarta, Diduga Sudah 3 Hari
Direktur Eksekutif Great Institute, Sudarto, menilai penunjukan Purbaya sebagai Menkeu adalah “langkah paling disambut positif” oleh publik di era Prabowo. Dalam survei mereka, Purbaya meraih 826 poin, jauh di atas menteri-menteri lain.
“Yang agak mengejutkan itu justru ‘Purbaya Effect’. Dalam survei kelihatan, ada lonjakan positif terhadap kebijakan ekonomi sejak Purbaya menjabat,” ujar Sudarto.
Publik Optimistis, Tapi Juga Penasaran
Survei IndexPolitica juga menempatkan nama Purbaya dalam bursa tokoh potensial Pemilu 2029. Namun saat ditanya wartawan, ia menampiknya dengan gaya khas:
“Baru sebulan kerja, gila lu. Enggak kepikiran sama sekali.”
Baca Juga: Terungkap! 695 Siswa Keracunan MBG di Gunungkidul – Program Makan Gratis Berubah Bencana
Purbaya menegaskan dirinya tidak tertarik pada politik praktis. Bahkan, ketika dikaitkan dengan isu bakal bergabung ke Partai Amanat Nasional (PAN), ia dengan tegas membantah.
“Saya tidak tahu, saya tidak tertarik politik,” katanya di Jakarta, 29 Oktober 2025.
PAN: Belum Tentu Mau ke Politik
Wakil Ketua Umum PAN, Eddy Soeparno, mengakui popularitas Purbaya yang menanjak tajam. Ia bahkan menyebut namanya kini melampaui tokoh-tokoh politik besar.
“Saat ini popularitas Purbaya berada di atas Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Tapi masyarakat masih menunggu kinerjanya,” kata Eddy.