PURWAKARTA ONLINE - Kelas Menulis Purwakarta Online Academy (POA) hari ini berubah jadi ajang inspiratif penuh semangat wirausaha. Bukan sekadar belajar menulis, dua peserta, Raisya Rahmi Maulidia dan Sholha Awaliyah justru mendapat dukungan nyata untuk mengembangkan usaha kecil mereka.
Dalam sesi bertema wirausaha yang digelar Sabtu, 1 November 2025, praktisi kewirausahaan Delvi Adri, pemuda asal Tanahdatar, Sumatera Barat, yang kini menetap di Kecamatan Pasawahan, Purwakarta, menjadi tamu inspiratif. Ia tak hanya berbagi kisah, tapi juga memberi action nyata: memberikan modal usaha kepada salah satu peserta.
“Sistemnya simpel, rantai produksinya pendek, dan dia benar-benar paham karena pengalaman. Ini harus dilanjutkan,” ujar Delvi Adri memuji konsep usaha camilan milik Sholha Awaliyah, peserta yang pernah berjualan makaroni.
Sholha Kembali Berani Berjualan
Sholha mengaku dulu sempat berhenti berjualan karena terkendala modal dan waktu. Namun berkat semangat dan dukungan dari kelas POA, ia kembali percaya diri memulai lagi.
Presentasi usahanya yang lugas dan realistis membuat Delvi Adri terkesan. Ia pun langsung memberikan bantuan modal agar Sholha bisa kembali memproduksi camilan makaroni khasnya.
Tak hanya Sholha, Raisya Rahmi Maulidia juga mendapat perhatian lewat presentasi menarik tentang usaha kue brownies. Bahkan Delvi Adri dan peserta lain langsung memesan brownies tersebut yang rencananya mulai diproduksi pada Senin, 3 November 2025 mendatang.
Delvi Adri: Modal Utama Itu Kepercayaan
Dalam sesi diskusi, Delvi banyak bercerita tentang perjalanan panjangnya di dunia usaha. Sejak kecil ia sudah terbiasa berdagang. Pada usia 6 tahun, ia dipercaya menjadi pengadaan jeruk nipis di kampungnya. Bersama teman-teman, ia membeli dan memetik jeruk dari kebun warga untuk dijual kembali.
“Modal paling utama itu kepercayaan,” tegas Delvi di hadapan peserta POA.
Ia juga membagikan pengalamannya membangun berbagai usaha: dari jasa servis komputer hingga toko pakaian. Beberapa kali jatuh bangun, bahkan sempat bangkrut saat pandemi Covid-19. Namun semua pengalaman itu, kata Delvi, menjadi guru yang berharga.
“Di perantauan, apalagi dengan ijazah yang tidak terlalu tinggi, berdagang atau usaha adalah pilihan realistis,” ujarnya.
Menulis Jadi Jalan Belajar Wirausaha
Instruktur POA Dadan Hamdani menjelaskan, kelas menulis ini memang fleksibel dan temanya beragam. “Bisa tentang mencangkok, jajan, berwisata, atau wirausaha, tapi ujung-ujungnya tetap menulis,” kata Dadan.
Artikel Terkait
Bagaimana Rokok Ilegal Masuk ke Purwakarta? Begini Temuan Bea Cukai Jabar
Sosialisasi Program Makan Bergizi di Purwakarta: Perang Melawan Stunting Dimulai dari Meja Makan!
Pria Buruh Tani Ditemukan Tewas di Saung Area Perhutani Purwakarta, Diduga Karena Sakit
Petani Asal Ponorogo Ditemukan Meninggal di Saung Perhutani Purwakarta
Penyebab Kematian Buruh Tani yang Ditemukan Membusuk di Saung Lahan Perhutani Purwakarta
Tragis! Mayat Buruh Tani Ditemukan Membusuk di Saung Perhutani Purwakarta, Diduga Sudah 3 Hari
Purwakarta Kirim 576 Aparat Desa Ikuti Diklat Paralegal di UNSIKA, Program Perdana di Indonesia
Menjelang Muscab GM FKPPI Purwakarta, ‘Anak Kolong’ Berebut Kursi atau Bangun Soliditas?
Delvi Adri, Pemuda Minang Bagikan Modal dan Inspirasi Usaha di Kelas Menulis Purwakarta Online Academy
Baru Presentasi, Raisya Langsung Dapat Pesanan Brownies dari Delvi Adri saat Kelas Menulis POA di Purwakarta