Namun di balik angka-angka itu, kritik terhadap transparansi anggaran MBG muncul dari kalangan mahasiswa dan kelompok sipil.
Bidang Ekonomi Masih Jadi PR Pemerintah
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, menjelaskan bahwa kepuasan publik terhadap bidang ekonomi masih menjadi yang terendah di antara bidang lain.
Baca Juga: Survei Poltracking: Dedi Mulyadi Jadi Tokoh Terkuat Kedua Setelah Prabowo untuk Pilpres 2029
“Bidang ekonomi selalu susah menembus angka 60 persen. Dalam survei kali ini pun, kepuasan publik hanya 57,4%,” ujar Yuda, Minggu (19/10).
Meski begitu, Yuda menegaskan bahwa kondisi ekonomi rumah tangga masyarakat justru cenderung membaik selama setahun pemerintahan Prabowo.
Sebanyak 61,4% publik mengaku kehidupan rumah tangganya lebih baik, dan 58,7% menyatakan penghasilan meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Pengamat: Demo Adalah Vitamin Demokrasi
Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai aksi mahasiswa kali ini sebagai hal positif dalam sistem demokrasi. Menurutnya, demonstrasi adalah bentuk kontrol publik terhadap kekuasaan yang cenderung tidak suka dikritik.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Lengkap 21 Oktober 2025: Energi Baru di Tengah Stabilitas Politik Prabowo-Gibran
“Demo adalah bagian dari vitamin demokrasi. Tidak ada presiden yang suka dikritik, tapi kritik diperlukan agar pemerintah tetap berada di jalur rakyat,” kata Pangi.
Ia menilai, di tengah banjir pujian dari berbagai lembaga survei, suara mahasiswa harus tetap didengar agar keseimbangan demokrasi tetap terjaga.
Dedi Mulyadi Naik Elektabilitas di Tengah Sorotan Publik
Menariknya, hasil survei Poltracking juga menempatkan Dedi Mulyadi, mantan Bupati Purwakarta dua periode, sebagai tokoh dengan elektabilitas tertinggi kedua setelah Prabowo Subianto.
Dalam simulasi calon presiden 2029, Prabowo unggul dengan 48,5%, diikuti Dedi Mulyadi 15,7%, dan Anies Baswedan 6,3%.