Purwakarta Online - Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Purwakarta, KH Endang Abdul Somad, atau yang akrab disapa Abi Cireok, turut menyemarakkan acara Halal Bihalal Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) di Kecamatan Kiarapedes.
Acara yang diselenggarakan di Aula Kantor Desa Ciracas, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta itu dihadiri oleh berbagai organisasi tingkat kecamatan, termasuk Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), GP Ansor, Fatayat NU, Muslimat NU, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), dan lainnya.
Meskipun menempuh perjalanan jauh, Abi Cireok mengaku sangat senang bisa hadir di tengah-tengah Nahdliyyin di Kecamatan Kiarapedes.
"Luar biasa, Muslimat, Fatayat. Umaro-nya, Pak Kades, Pak Camat (yang mewakili), Pak Kapolsek berkumpul di sini," ujar Abi Cireok.
Baca Juga: Konsep Membangun Ekonomi Hijau Versi Ivan Kuntara
Abi memberikan motivasi kepada para perwakilan dari pemerintahan yang hadir dalam acara Halal Bihalal ini.
"Umaro, ibadah dengan kekuasaannya membuat kebijakan yang baik untuk rakyatnya itu setara dengan ibadah 70 tahun," ujar KH Endang.
Kehadiran Abi Cireok, pimpinan Pondok Pesantren Riyadhul Muta'alimin Campaka dalam acara tersebut menjadi sorotan utama warga Nahdlatul Ulama (NU) di Kecamatan Kiarapedes. Hal ini tak lepas dari hubungan guru-murid antara Abi Cireok dan KH Jaja Nurjen, Rais Syuriyah MWCNU Kecamatan Kiarapedes yang merupakan guru Abi Cireok.
Sejak awal tahun 90-an, Abi Cireok telah menimba ilmu di pondok yang dipimpin oleh KH Jaja Nurjen di Desa Ciracas, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta. Kini, Abi Cireok telah menjadi pimpinan di Nahdlatul Ulama Kabupaten Purwakarta (PCNU Purwakarta).
"Saya sudah mondok di sini tahun 90, di guru saya (KH Jaja Nurjen) di Ciracas ini. Sebelum (mondok) ke Banten," ujar Abi mengenang masa-masa jadi santri.
Jalur keilmuan, khususnya dalam ijazah Kitab Riyadhus Shalihin, Abi Cireok tercatat dengan jelas, dimulai dari KH Jaja Nurjen, kemudian melalui Mama Ijuddin Cipulus dan Mama Ciganea atau KH Idris Khudori, hingga mencapai Mama Sempur (KH Tubagus Ahmad Bakri). Meskipun telah menempati posisi tinggi di Nahdlatul Ulama, Abi Cireok tetap menunjukkan sikap tawadhu' di hadapan KH Jaja Nurjen, sang guru.
Kepada Muslimat NU dan Fatayat NU, Abi juga memberikan motivasi dalam beribadah.
"Menjadi perempuan itu sebetulnya mudah, senyum ke suami, lalu suami balik senyum, itu jalan surga-nya kaum perempuan," ujar Abi disambut riuh hadirin.