Keberhasilan Desa Ciracas dalam Indeks Desa Membangun (IDM): Desa Maju dengan Nilai 0,7837

PURWAKARTA ONLINE - Musyawarah Desa (Musdes) Evaluasi dan Rekomendasi Indeks Desa Membangun (IDM) Desa Ciracas Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta telah dilaksanakan dengan sukses pada tanggal 19 Juni 2023 di Aula Desa Ciracas. 

Acara ini dihadiri oleh para perwakilan masyarakat dan pemangku kepentingan desa, yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memberikan rekomendasi terkait Indeks Desa Membangun (IDM) di Desa Ciracas.

IDM merupakan sebuah raport yang menilai pembangunan desa, baik dari segi fisik maupun non-fisik. 

Baca Juga: INSPIRATIF, Desa Kiarapedes Sukses Jadi Desa Mandiri: Wujud Kesejahteraan Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan

Pada kesempatan tersebut, Penda, seorang tokoh di desa tersebut, menjelaskan bahwa terdapat tiga indeks yang digunakan dalam IDM, yaitu indeks Ketahanan Sosial, indeks Ketahanan Ekonomi, dan indeks Ketahanan Lingkungan. 

Ketiga indeks ini saling melengkapi dan memberikan gambaran tentang perkembangan dan kemajuan desa dalam berbagai aspek kehidupan.

Berdasarkan data yang diumumkan, Indeks Ketahanan Sosial (IKS) desa Ciracas mencapai 0,8343, Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE) sebesar 0,7167, dan Indeks Ketahanan Lingkungan (IKL) mencapai 0,8. 

Baca Juga: Apa Arti dari Kata Restitusi? Fakta Menarik tentang Restitusi dan Kasus Mario Dandy yang Menghebohkan!

Dari ketiga indeks tersebut, dihasilkanlah nilai IDM untuk tahun 2023 sebesar 0,7837. Status IDM Desa Ciracas tahun 2023 ditetapkan sebagai "Desa Maju". 

Hal ini menunjukkan bahwa desa Ciracas telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakatnya.

Menurut Kepala Desa Ciracas, Eman Sulaeman, IDM atau Indeks Desa Membangun merupakan sebuah indeks komposit yang terdiri dari tiga dimensi penting, yaitu Indeks Ketahanan Sosial, Indeks Ketahanan Ekonomi, dan Indeks Ketahanan Ekologi Desa. 

Baca Juga: Mario Dandy Terkenal Nakal dan Sering Ngebut, Mengabaikan Nyawa Orang Lain

Definisi IDM ini telah diatur dalam Pasal 1 angka 8 Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia (Permendesa PDTT-RI) Nomor 2 Tahun 2016 tentang Indeks Desa Membangun.

Pada konsep pembangunan berkelanjutan, desa yang maju dan mandiri membutuhkan kerangka kerja yang mengintegrasikan aspek sosial, ekonomi, dan ekologi. Ketiga aspek tersebut saling berhubungan dan berperan penting dalam meningkatkan potensi dan kesejahteraan masyarakat desa.