Seminar Mitigasi Perubahan Iklim di Mekarjaya Bahas Kesiapsiagaan Bencana dan Masa Depan Dana Desa

photo author
- Jumat, 12 Desember 2025 | 15:22 WIB
Seminar mitigasi iklim di Mekarjaya bahas bencana, Dana Desa 2026, dan rencana Koperasi Merah Putih. Jumat (12/12/2025). (Dok. PURWAKARTA ONLINE_Enjang Sugianto)
Seminar mitigasi iklim di Mekarjaya bahas bencana, Dana Desa 2026, dan rencana Koperasi Merah Putih. Jumat (12/12/2025). (Dok. PURWAKARTA ONLINE_Enjang Sugianto)

Penda: Meskipun Berkurang, Asas Manfaat Justru Bertambah

Penda kemudian menjelaskan gambaran besar kebijakan keuangan nasional. “Rp72 triliun tahun 2025, tahun depan berkurang jadi Rp60 triliun. Semua kementerian dan lembaga dipangkas, untuk kepentingan bersama anak-anak kita,” kata Penda.

Menurutnya, meskipun nominalnya turun, manfaat program justru meningkat karena arahnya lebih fokus.

Beberapa rencana strategis yang dibahas:

  • Koperasi Desa Merah Putih menjadi program prioritas nasional, dengan pembangunan gerai senilai Rp900 juta hingga Rp1 miliar yang dikerjakan Agrinas bersama TNI.
  • Pekerja pembangunan berasal dari warga desa, agar manfaat ekonomi langsung dirasakan masyarakat.
  • Danantara kucurkan Rp3 miliar per desa, dengan skema pengembalian enam tahun.
  • Desa yang tidak siap menjalankan program bisa dialihkan ke desa lain.

Penda juga mengingatkan, kesiapan desa tidak hanya soal anggaran, tetapi juga kualitas perencanaan dan kapasitas masyarakat.

Koko Ingatkan Warga: Jangan Sampai Bertindak Melawan Hukum

Setelah mengikuti kegiatan Retret yang juga dihadiri Kejaksaan, Kades Koko menyampaikan pesan penting kepada warga.

“Jangan sampai bertindak melawan hukum. Itu pelajaran yang saya dapat saat Retret,” ujarnya.

Menurut Koko, pembangunan desa harus berjalan bersih, transparan, dan berpihak pada masyarakat.

Secara strategis Pendamping Desa (PD) dan Pendamping Lokal Desa (PLD) dalam isu perubahan iklim bisa melakukan upaya, diantaranya:

  • mengintegrasikan isu iklim ke dalam RPJMDes dan RKPDes,
  • memfasilitasi musyawarah desa agar program mitigasi masuk dalam anggaran,
  • mengedukasi masyarakat tentang risiko bencana,
  • hingga mendorong aksi nyata seperti reboisasi dan pengelolaan sampah 3R.

Di tingkat lokal, peran ini menjadi kunci agar desa bisa mandiri menghadapi dampak perubahan iklim yang makin nyata.

Membangun Desa Tangguh Iklim Dimulai dari Kesadaran Warga

Seminar ditutup dengan ajakan untuk memperkuat aksi iklim di tingkat desa. Mulai dari hemat energi, mengurangi sampah, hingga menjaga hutan dan sumber air.

Langkah-langkah kecil ini, jika dilakukan bersama-sama, bisa menjadi fondasi pembangunan desa yang lebih tangguh..***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X