Stimulus Ekonomi 2025: Rakyat Kecil Dapat Napas, Pajak Hilang & Fresh Graduate Digaji UMP

PURWAKARTA ONLINE - Pemerintah akhirnya membuka ruang napas bagi perekonomian rakyat. Lewat paket stimulus ekonomi 2025, dua kabar mengejutkan diumumkan:

• Karyawan sektor pariwisata bergaji di bawah Rp10 juta dibebaskan dari potongan pajak penghasilan (PPh 21).
• 20 ribu fresh graduate diberi kesempatan magang nasional dengan gaji setara Upah Minimum Provinsi (UMP).

Kebijakan ini bukan sekadar angka di atas kertas. Bagi jutaan rakyat kecil, inilah bentuk nyata keberpihakan negara terhadap mereka yang selama ini paling rapuh menghadapi tekanan ekonomi.

Rakyat Kecil Dapat Tambahan Belanja

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, insentif PPh 21 akan meringankan beban sekitar 552.000 pekerja pariwisata.

Pada 2025, pemerintah menyiapkan anggaran Rp120 miliar, dan angka itu akan melonjak menjadi Rp480 miliar pada 2026.

Baca Juga: Misteri Kerangka Manusia Dalam Pohon Aren di Sergai, Polisi Tunggu Hasil Tes DNA

“Ini diberikan 100 persen PPh untuk sisa tahun pajak 2025 atau tiga bulan, anggarannya sebesar Rp120 miliar. Kemudian perpanjangan PPh Pasal 21 DTP untuk sektor pariwisata akan dilanjutkan tahun depan,” kata Airlangga dalam konferensi pers, Senin (15/9/2025).

Dampaknya langsung terasa: gaji diterima utuh tanpa potongan. Bagi seorang karyawan hotel bergaji Rp5 juta, hilangnya potongan pajak bisa berarti tambahan uang sekolah anak atau belanja dapur.

Jalan Baru untuk Anak Muda

Tak hanya pekerja, lulusan baru perguruan tinggi juga mendapat ruang kesempatan.

Sebanyak 20 ribu fresh graduate akan ikut program magang nasional dengan gaji setara UMP selama enam bulan. Pemerintah mengucurkan Rp198 miliar untuk tahap pertama.

Baca Juga: Mangkir 6 Bulan, Desy Yanthi Utami Diduga Langgar Aturan DPRD Kota Bogor

“Magang lulusan perguruan tinggi dengan kriteria maksimum fresh graduate 1 tahun, baik S1, D3, maupun yang lain, ini link and match dengan sektor industri,” jelas Airlangga.

Program ini menargetkan minimal 10 persen peserta langsung terserap kerja setelah magang selesai.