Perkembangan Budaya Menulis di Indonesia

photo author
- Senin, 8 September 2025 | 09:16 WIB
Ilustrasi menulis di Promedia  (Red)
Ilustrasi menulis di Promedia (Red)

Ditulis OlehLaili Badriah, Siswi Madrasah Aliyah YPMI Wanayasa, Peserta Kelasmenulis Purwakarta online Academy (POA)

PURWAKARTA ONLINE - Budaya Menulis merupakan salah satu bentuk peradaban manusia yang sangat penting dalam sejarah.

Melalui tulisan, pengetahuan, nilai, dan pengalaman dapat diwariskan lintas generasi.

Di Indonesia, budaya menulis memiliki perjalanan panjang yang dipengaruhi oleh tradisi lokal, agama, hingga kolonialisme, dan kini berkembang pesat di era digital.

Artikel ini akan membahas perkembangan budaya menulis di Indonesia dari masa ke masa.

1. Tradisi Lisan

Sebelum mengenal tulisan, masyarakat Indonesia mengandalkan tradisi lisan untuk menyampaikan cerita, mitos, legenda, dan ajaran hidup.

Melalui dongeng, pantun, dan tembang, nilai-nilai budaya diwariskan secara turun-temurun.

2. Tulisan Kuno

Budaya menulis mulai dikenal sekitar abad ke-4 M dengan hadirnya huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta dari India. Bukti tertua adalah Prasasti Kutai di Kalimantan Timur.

Selanjutnya lahir aksara-aksara daerah seperti aksara Jawa Kuno, Bali, Batak, dan Bugis (Lontara) yang digunakan untuk mencatat sejarah, keagamaan, dan pemerintahan.

3. Masa Islam

Masuknya Islam memperkaya budaya menulis melalui aksara Arab dan Arab Pegon. Banyak karya lahir dalam bentuk hikayat, syair, suluk, dan kitab keagamaan, seperti Hikayat Raja-Raja Pasai dan Serat Centhini.

4. Masa Kolonial Belanda

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X