Demo Ricuh di DPRD Purwakarta! Polisi Amankan Puluhan Pelajar yang Hendak Ikut Aksi ke Jakarta.

photo author
- Senin, 1 September 2025 | 12:05 WIB
Demo mahasiswa Purwakarta di Gedung DPRD ricuh (30/8/2025), aksi bakar ban sempat ditahan polisi. Situasi tetap aman terkendali. (Dok. Istimewa)
Demo mahasiswa Purwakarta di Gedung DPRD ricuh (30/8/2025), aksi bakar ban sempat ditahan polisi. Situasi tetap aman terkendali. (Dok. Istimewa)

Namun di balik panasnya aksi mahasiswa, ada fakta mengejutkan. Puluhan pelajar justru ikut bergerak, bahkan sempat berniat menuju Jakarta.

Polisi langsung mengamankan mereka demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Kapolres Purwakarta, AKBP I Dewa Putu Gede Anom Danujaya, menjelaskan hasil pendataan pihaknya.

“Dari hasil pendataan, para pelajar ini berniat ke Jakarta untuk ikut aksi. Namun mereka bukan bagian dari massa buruh dan tujuan mereka tidak jelas. Karena itu, kami amankan untuk diberikan pembinaan dengan menghadirkan pihak sekolah dan orang tua,” ujarnya di Mapolres Purwakarta, Kamis (28/8/2025) malam.

Baca Juga: 7 Anggota Brimob Dikenai Sanksi Patsus 20 Hari Usai Insiden Tragedi Affan Kurniawan

Pantauan di Mapolres Purwakarta, Kamis malam sekitar pukul 21.20 WIB, puluhan orang tua terlihat menunggu dengan wajah cemas.

Beberapa menitikkan air mata saat melihat anak mereka keluar dari ruang penyuluhan dengan seragam sekolah yang kusut.

Orang Tua Syok, Khawatir Ada Hal Buruk

Seorang ibu rumah tangga, Yetti, mengaku sempat panik ketika mendapat kabar anaknya diamankan polisi.

“Awalnya saya kaget, anak saya katanya ada di polres. Alhamdulillah tidak apa-apa, hanya ikut-ikutan saja. Orang tua kan khawatir, takut ada hal buruk terjadi. Syukurlah diamankan di sini (Purwakarta), bukan di Jakarta,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.

Hal senada disampaikan Hendra, orang tua pelajar lain.

Baca Juga: Tragedi Affan Kurniawan: Ojol Tewas Terserempet Rantis Brimob, Publik Desak Evaluasi SOP

“Kami berterima kasih kepada Polres Purwakarta. Anak-anak kami bisa terselamatkan dari hal-hal negatif. Harapan kami ada koordinasi lebih intens dengan pihak sekolah agar tidak terulang,” ujarnya.

Seorang ayah, Anom, bahkan menilai anak-anaknya hanya terseret arus tanpa tahu tujuan.

“Mereka inisiatif sendiri, hanya karena melihat ajakan di medsos tanpa tahu tujuan pastinya. Ini yang perlu diantisipasi, agar anak-anak lebih fokus pada sekolah dan prestasi, bukan ikut-ikutan aksi,” tegasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X