Luar Biasa!Program MBG Tak Hanya Penuhi Gizi, Anak Juga Belajar Matematika dan Bahasa Inggris

photo author
- Senin, 11 Agustus 2025 | 21:00 WIB
Wamendikti Saintek, Stella Christie memberi ide untuk siswa belajar Bahasa Inggris dan Matematika lewat sajian menu MBG.  ((Instagram.com/@kemdiktisaintek.ri))
Wamendikti Saintek, Stella Christie memberi ide untuk siswa belajar Bahasa Inggris dan Matematika lewat sajian menu MBG. ((Instagram.com/@kemdiktisaintek.ri))

PURWAKARTA ONLINE - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ternyata menyimpan manfaat lebih dari sekadar mengenyangkan perut atau memenuhi kebutuhan gizi anak.

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Bidang Sains dan Teknologi (Wamendikti Saintek), Stella Christie, mengatakan bahwa MBG dapat menjadi sarana kreatif untuk mengajarkan matematika dan bahasa Inggris.

Hal itu ia sampaikan saat mengunjungi stan Badan Gizi Nasional (BGN) dalam acara Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat, Sabtu (9/8/2025).

"Setiap hari adalah kesempatan luar biasa bagi anak-anak untuk belajar. Dengan program MBG, anak-anak tidak hanya mendapatkan gizi yang baik, tetapi juga belajar menghitung dan mengenal bahasa Inggris melalui jenis-jenis makanan," ujar Stella.

Baca Juga: Tagihan Resto Viral! Konsumen Diminta Bayar Royalti Musik Rp29 Ribu, Netizen Pun Geram

Menurutnya, setiap menu makanan bisa diubah menjadi media pembelajaran.

Misalnya, anak-anak menghitung jumlah buah atau roti yang dibagikan, lalu mempelajari nama makanannya dalam bahasa Inggris.

Selain menambah pengetahuan, metode ini juga mampu memotivasi anak-anak, mengasah daya ingat, dan menumbuhkan semangat belajar.

Manfaat MBG juga dirasakan secara nyata di sekolah-sekolah. Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa tingkat kehadiran siswa meningkat signifikan sejak program ini berjalan.

Baca Juga: Manfaat Rendah Sodium untuk Kesehatan dan Cara Memasak Lezat dengan Sedikit Garam

"Sebelum ada MBG, kehadiran siswa di sekolah itu sekitar 70-80 persen. Sekarang berkat MBG jadi 95 persen," tutur Dadan saat ditemui di Antara Heritage Center, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2025).

Ia bahkan membagikan kisah dari Papua, di mana seorang cucu yang dulu harus dibangunkan neneknya agar mau sekolah, kini justru membangunkan neneknya lebih pagi karena semangat ingin mendapat MBG.

Cerita serupa datang dari Warungkiara, Sukabumi, Jawa Barat, di mana siswa menjadi lebih fokus dan bersemangat belajar setelah rutin mendapatkan makanan bergizi.

"Di Indonesia Timur dan wilayah 3T, program ini benar-benar terasa manfaatnya," tegas Dadan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X