Alasan Pemerintah Indonesia Berpotensi Blokir Game Roblox

photo author
- Minggu, 10 Agustus 2025 | 17:05 WIB
Ilustrasi - Negara yang blokir game Roblox. (Roblox.com)
Ilustrasi - Negara yang blokir game Roblox. (Roblox.com)

PURWAKARTA ONLINE - Pemerintah Indonesia kini menaruh perhatian serius terhadap gim online Roblox yang tengah populer di kalangan anak-anak dan remaja.

Kekhawatiran akan dampak negatif terhadap perilaku generasi muda menjadi alasan utama dibalik potensi pemblokiran platform ini.

Berikut beberapa alasan utama mengapa Roblox bisa diblokir oleh pemerintah:

1. Konten Kekerasan dan Perilaku Negatif

Roblox adalah platform terbuka di mana pengguna bisa membuat dan memainkan berbagai jenis permainan.

Namun, tidak semua konten di Roblox ramah anak.

Banyak permainan di dalamnya mengandung adegan kekerasan seperti perkelahian, pertarungan, dan penggunaan kata-kata kasar yang bisa mempengaruhi psikologis anak.

Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menyatakan pemerintah tidak akan ragu menutup platform yang memengaruhi perilaku anak secara negatif, terutama jika kontennya mengandung unsur kekerasan.

Baca Juga: Wednesday Season 2: Berapa Episode yang Akan Tayang di Netflix?

2. Risiko Interaksi Anak dengan Orang Dewasa

Roblox memungkinkan interaksi antara pemain secara langsung lewat fitur chat dan komunikasi.

Hal ini membuka peluang risiko bagi anak-anak untuk berkomunikasi dengan orang dewasa yang tidak bertanggung jawab.

Kasus penculikan anak di Amerika Serikat yang bermula dari perkenalan di Roblox menjadi contoh nyata bahaya ini.

3. Kurangnya Pengawasan dan Kontrol Orang Tua

Banyak orang tua yang kurang memahami risiko bermain Roblox sehingga tidak mengawasi aktivitas anak saat bermain.

Minimnya pengawasan ini membuat anak lebih rentan terpapar konten negatif dan interaksi berbahaya.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengimbau orang tua untuk lebih aktif mengawasi dan membatasi waktu bermain anak.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Adi Mulyadi

Sumber: Dari berbagai sumber

Tags

Rekomendasi

Terkini

X