Bang Haji Ikhsan: Penghasilan Pejabat Terlalu Besar Dibanding Kualitasnya!

Bang Haji Ikhsan juga menyoroti kondisi perangkat desa yang harus menjalankan banyak tugas tanpa dukungan memadai.

Ia menyebut desa sebagai “Pemerintahan Sejuta Tugas,” karena perannya sangat luas tetapi seringkali tidak dihargai secara layak.

Ia menyoroti fakta bahwa banyak lembaga desa seperti Posyandu, PKK, Karang Taruna, MUI, hingga LPM tak mendapatkan honor.

Bahkan supir ambulans dan kolektor pajak hanya mendapat insentif tahunan.

“Kalau dihitung, yaaa sekitar 160 ribu/bulan,” tulisnya.

Namun, tuntutan yang dibebankan tetap tinggi: mulai dari pelayanan warga, penanganan stunting, sampai administrasi yang harus tertib.

Baca Juga: 8 Link Video Andini Permata Tersebar Luas! Durasi Lebih dari 2 Menit, Bisa Jerat Penyebarnya ke Penjara!

Sindiran Tajam Soal Korupsi dan Kualitas

Bang Haji Ikhsan tidak menutup mata terhadap praktik penyelewengan anggaran di desa, tetapi menurutnya nilai korupsinya masih jauh dibanding pejabat daerah dan pusat.

Ia menegaskan bahwa korupsi di desa biasanya menjadi aib sosial yang berat.

“Nilai korupsinya fantastis… Padahal penghasilan pejabat pusat dan daerah jelas melampaui UMR, dan melampaui kualitasnya.”

Harapan untuk Perangkat Desa

Di akhir postingannya, Bang Haji Ikhsan menyampaikan doa dan penghargaan kepada para kepala desa, aparatur, dan lembaga desa yang terus bekerja keras meski dengan keterbatasan.

“Sehat dan bahagia selalu pa kades, bu kades, BPD, aparatur desa, dan lembaga desa lainnya,” tulisnya dengan salam khas, “Pagawe Desa.”

Baca Juga: Mahasiswa KKN STAI Al-Badar Cipulus Turun ke Sawah, Promosikan Kampung Wisata Parakanceuri