Dua Tokoh Ini Ungkap Potensi Ekonomi Desa Kiarapedes

photo author
- Minggu, 1 Juni 2025 | 08:17 WIB
Ali Hasanudin yang memakai jaket biru dan disebelahnya Asep Taryana (Ichwansyah)
Ali Hasanudin yang memakai jaket biru dan disebelahnya Asep Taryana (Ichwansyah)

Purwakarta Online - Di Kiarapedes, desa-desa rela berkorban demi mimpi besar: ekonomi mandiri tanpa bergantung pada kota.

Saat tim kami bertemu dua tokoh penting di Villa Poesaka Kopi Jum'at 30/05/25, Asep Yana Taryana, Kasi Perekonomian dan Pembangunan Kecamatan Kiarapedes, dan Ali Hasanudin, Ketua BPD Desa Pusakamulya.

Disana kami disuguhkan kisah luar biasa tentang semangat desa-desa yang bekerja keras mengangkat potensi lokal.

Mulai dari kopi berkualitas tinggi, manggis ekspor, makanan tradisional UMKM, hingga desa wisata edukatif.

Baca Juga: BRI Dukung UMKM Lewat Rumah BUMN Jakarta, Jadikan Sambal Kawani Sukses Ekspor Ribuan Botol

Uniknya semuanya digerakkan oleh satu hal: cinta pada kampung halaman dan tekad untuk mandiri.

Di Desa Pusakamulya, kopi bukan sekadar minuman. Kopi Nukarta, Kopi Sunda Purwa (KSP), dan Kopi Poesaka kini jadi ikon yang tumbuh di dataran 700–800 mdpl.

Dulu, kopi gelondong dihargai Rp5.000/kg. Kini? Naik jadi Rp10.000/kg.

Peningkatan ini terjadi berkat edukasi intensif dari petani lokal seperti Kang Gepeng.

Baca Juga: Dari Joget TikTok hingga Viral, Its Anggi Disebut 'Ratu Link': Siapa Sebenarnya Dia?

“Kualitas kopi dimulai dari kebersihan lahan. Petani sekarang makin paham cara rawat pohon kopi,” ujar Asep Yana.

Desa Parakan Garokgek dan Desa Pusakamulya mencatat sejarah: 7 ton manggis berhasil diekspor ke Taiwan.

Menurut Ali Hasanudin, manggis jadi komoditas andalan yang punya nilai ekonomi tinggi dan mendunia.

“Kalau harus memilih, saya pilih manggis,” katanya mantap.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X