Dua Tokoh Ini Ungkap Potensi Ekonomi Desa Kiarapedes

Baca Juga: Ramalan Gus Dur Soal Prabu Siliwangi Kembali Viral, Warganet Kaitkan dengan Sosok Dedi Mulyadi

Kiarapedes juga punya Kampung Wisata Edukasi Parakanceuri, tempat belajar bikin aromanis, menanak nasi tradisional, menanam padi, hingga beternak ikan.

Bahkan, karena kegemaran baca buku dan bedah literasi, kampung ini menarik 4.000 wisatawan dari 20 negara.

Di Desa Mekarjaya, adat istiadat seperti tandur pare ener dan larangan menyentuh padi di hari Senin & Jumat tetap dijaga.

Bahkan beras merah dan hitam dari sana jadi komoditas khas yang menyehatkan karena mempunyai gizi yang bagus.

Baca Juga: Cari Link Video Its Anggi? Waspada Jebakan Berbahaya yang Bisa Merugikan!

Menariknya UMKM di Kiarapedes tidak kalah keren dengan Desa-desa lain karena Desa satu ini punya khasnya sendir.

Kicimpring khas Desa Kiarapedes, Ranginang dan Rangining dari Gardu, serta makanan tradisional lain telah mendapat NIB dan sertifikat halal dari fasilitasi Kasi Ekbang dan DKUPP.

“Desa sekarang bukan hanya produksi, tapi juga jualan. Bahkan sampai pasar induk dan antar ke rumah-rumah,” tutur Asep Yana.

Menyambut Inpres 9/2025, Koperasi Desa Merah Putih ditargetkan rampung di 192 desa dan kelurahan di Purwakarta.

Baca Juga: Kopi hingga Wisata Edukasi, Potensi Ekonomi Desa Pusakamulya di Kecamatan Kiarapedes Meningkat

Jadi hal ini bukan hhanya sekedar urusan administrasi saja, tapi fondasi ekonomi baru berbasis desa.

Program seperti Pangeran Sadimi juga sudah berhasil: menyelamatkan sawah dari alih fungsi, memikat pemuda agar bertani.

Bbahkan sudah membentuk Petani Millenial seperti Kang Boti yang sukses buka warung sayur dan pasok ke pasar besar.

Ali Hasanudin menggarisbawahi bahwa indikator keberhasilan ekonomi desa bukan sekadar angka, tapi kemandirian.