HKP Jabar 2025, Kolaborasi Petani dan Nelayan Menuju Jawa Barat Istimewa

Midan juga menyoroti masalah anggaran.

“Memang saat ini ada penghematan di Pemda, tapi saya harap anggaran untuk HKP tidak dikurangi, malah sebaiknya ditambah,” ujarnya sambil disambut tepuk tangan meriah dari peserta.

Ia menambahkan bahwa anggaran HKP mungkin bisa disinergikan dengan pemerintah provinsi Jawa Barat.

Baca Juga: Aksi Heroik Polantas Polres Purwakarta Gagalkan Pencurian Motor, Tidak Kepedulian pada Keamanan Masyarakat

Percepatan Swasembada Pangan

Ketua KTNA Jawa Barat, H. Otong Wiranta, SP. MM., dalam Segalanya menekankan pentingnya percepatan swasembada pangan.

“Pasca Covid-19, pembangunan sempat stagnan dan perekonomian terganggu. Namun, kita harus terus berkontribusi pada program pemerintah,” ujarnya.

Otong juga menyoroti pentingnya pascapanen dalam bisnis pertanian.

“Petani sering hanya berpikir sampai panen, padahal untung terbesar ada di pasca panen. KTNA memiliki akses besar di pasca panen, karena jaringannya meliputi wilayah produksi hingga konsumsi seperti Depok dan Bekasi,” jelasnya.

Baca Juga: Misteri Kampung Ghaib di Gunung Burangrang Purwakarta

Program Kerja yang Realistis

Rembug Madya kali ini bertujuan untuk menyusun program kerja yang realistis dan dapat diimplementasikan.

“Jangan sampai kita membuat program yang tidak mungkin dikerjakan,” tegas Otong.

Ia juga mengimbau kepada ketua KTNA di setiap kabupaten/kota untuk segera berkoordinasi dengan pemerintah setempat terkait biaya dan keperluan kegiatan HKP nanti di Purwakarta.

Menuju Jawa Barat Istimewa