- Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
- Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB)
“Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras bersama, mulai dari jajaran Bapenda hingga dukungan masyarakat Purwakarta yang patuh membayar pajak,” kata Aep.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Johnny Wong, Desainer Ternama dan Ayah Baim Wong
Ada Apa di BPHTB?
Meski sembilan sektor pajak menunjukkan hasil gemilang, BPHTB belum mampu mencapai target.
Menurut Aep, salah satu penyebabnya adalah kebijakan baru yang membebaskan proyek strategis nasional dari pungutan BPHTB.
Proyek-proyek besar seperti Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek 2 (JAPEK 2) menjadi faktor utama hilangnya potensi pendapatan BPHTB.
“Kebijakan ini memang baik untuk mendukung pembangunan nasional, tetapi berdampak pada pendapatan daerah. Kami harus mencari cara untuk menyeimbangkan ini di masa depan,” ujar Aep.
Baca Juga: Hotel Aruss Semarang, Dibangun dari Hasil Judi Online?
Strategi Bapenda
Bapenda Purwakarta tidak tinggal diam.
Berbagai langkah telah disiapkan untuk meningkatkan pendapatan pajak di tahun-tahun mendatang:
- Digitalisasi layanan pajak
Dengan sistem yang lebih modern, wajib pajak dapat mengakses layanan dengan mudah.
Artikel Terkait
Peran Strategis Kantor FSPMI Purwakarta dalam Mendukung Perjuangan Buruh
Program Makan Bergizi Gratis di Purwakarta Dimulai, Ribuan Paket Didistribusikan
Evaluasi Hari Pertama Program Makan Bergizi Gratis di Purwakarta
Polemik HMI Purwakarta, Apa Dampak Konfercab yang Tertunda?
Ayah Baim Wong Wafat, Dimakamkan di Purwakarta
Ayah Baim Wong Dimakamkan di TPU Sirna Sari Purwakarta
Pasir Mantri, Keindahan dan Kisah Leluhur di Tengah Situ Wanayasa Purwakarta
Legenda Pasir Mantri, Pulau Bersejarah di Tengah Situ Wanayasa Purwakarta
Penetapan Calon Bupati Purwakarta 2024 Digelar Besok, Berikut Persiapannya
Pendapatan Pajak Purwakarta 2024 Capai 81,50%, Melampaui Rekor Empat Tahun Terakhir