Tanda-Tanda La Niña di Indonesia: Apa yang Perlu Diketahui?

PURWAKARTA ONLINE - La Niña, fenomena iklim yang seringkali berdampak besar pada curah hujan di Indonesia, mulai menunjukkan tanda-tandanya.

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), analisis dinamika atmosfer untuk Dasarian II Oktober 2024 mengindikasikan potensi peningkatan curah hujan yang signifikan akibat fenomena ini.

Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu La Niña, bagaimana dampaknya, dan langkah-langkah yang perlu diambil oleh masyarakat.

Baca Juga: Jamur Kuping Putih: Superfood Bertekstur Kenyal yang Penuh Manfaat

Apa Itu La Niña?

La Niña merupakan fenomena iklim yang ditandai oleh penurunan suhu permukaan laut di kawasan tropis Samudra Pasifik.

Suhu yang turun di bawah 0,5 derajat Celsius ini dapat mengakibatkan perubahan pola cuaca global, termasuk peningkatan curah hujan di Indonesia.

BMKG memprediksi adanya akumulasi curah hujan yang meningkat sebesar 20-40% di atas normal untuk bulan-bulan mendatang.

Baca Juga: Dua Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Resmi Ditetapkan untuk Pemilu 2024

Tanda-Tanda Munculnya La Niña

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa indikasi munculnya La Niña dapat dilihat dari indeks Indian Ocean Dipole (IOD) dan El Niño-Southern Oscillation (ENSO).

Saat ini, indeks IOD menunjukkan kondisi negatif dengan indeks -1.11, sementara SST di Nino3.4 juga mengindikasikan potensi La Niña.

Meskipun statusnya masih netral, BMKG memperkirakan fenomena ini akan terus berkembang hingga awal tahun 2025.

Baca Juga: Medina Zein: Harapan dan Kerinduan Seorang Ibu Pasca Kebebasan